Menurut data dari DEPHUB selain 155 penumpang pesawat QZ 8501 (beserta 7 awak pesawat), ternyata terdapat 23 orang yang 'membatalkan' perjalanan lewat pesawat naas itu. Kata 'membatalkan' sengaja saya diberi tanda kutip, karena tidak semua dibatalkan sepihak oleh calon penumpang, melainkan ada yang dibatalkan secara tidak langsung akibat terjadi sesuatu yang menghalangi.
Seperti pada kasus ini, ternyata ada hikmah dibalik keterlambatan pesawat itu. Tercatat total ada 23 orang yang "selamat" dari pesawat QZ 8501. Selain kisah 10 orang sekeluarga yang batal berangkat karena keterlambatan pesawat akibat perubahan jadwal, ada juga kisah 5 orang sekeluarga yang batal berangkat karena mendadak orang tuanya sakit. Memang kalau belum TAKDIR nya ya pasti selamat.
Hingga hari terakhir di tahun ini (4 hari pasca kejadian pesawat Air Asia jatuh 28/12/2014) BASARNAS cs (dibantu dari unsur TNI gabungan dan pihak negara asing) baru mengevakuasi 7 orang korban. Sisanya masih terus dilakukan pencarian. Sebagian mungkin masih berada bersama bangkai kapal karena terjepit; atau mungkin masih terikat dengan sabuk pengaman dikursinya masing-masing.
Semoga kegiatan evakuasi penumpang pesawat Air Asia QZ 8501 ini dapat berjalan dengan lancar, dan semoga seluruh keluarga korban diberikan ketabahan oleh Yang Kuasa dalam menghadapi cobaan ini. Acara pesta pergantian tahun baru 1 januari 2015 nanti malam juga sebaiknya dikurangi gegap gempita nya sebagai wujud belasungkawa karena ini merupakan bencana Nasional. Kita harus prihatin.
Catatan akhir tahun : Makanya kebiasaan cepat emosi harus dikurangi. Kadang ada hikmah dibalik sebuah kejadian tanpa kita sadari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar