29 September 2011

Kisah Hachiko Si Anjing Setia


Hachikō (10 November 1923-8 Maret 1935) adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita. Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachikō terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo. Julukan baginya adalah Hachikō Anjing yang Setia. Patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya telah menjadi salah satu marka tanah di Shibuya. Sewaktu membuat janji untuk bertemu di Shibuya, orang sering berjanji untuk bertemu di depan patung Hachikō.

Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.

Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.

Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.


Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.

Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.

Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.


Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran kō (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō.

Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.

Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.

Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis. Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.


Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. tepatnya di depan Stasiun Ōdate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).

Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki Teru Andō. Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachikō disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur.

Film Hachikō Monogatari karya sutradara Seijirō Kōyama mulai diputar di Jepang, Oktober 1987. Pada bulan berikutnya diresmikan patung Hachikō di kota kelahirannya, Ōdate. Monumen peringatan ulang tahun Hachikō ke-80 didirikan 12 Oktober 2003 di lokasi rumah kelahiran Hachikō di Ōdate. Sebuah drama spesial tentang Hachikō ditayangkan jaringan televisi Nippon Television pada tahun 2006. Drama sepanjang dua jam tersebut diberi judul Densetsu no Akitaken Hachi (Legenda Hachi si Anjing Akita). Pada tahun 2009 film Hachiko: A Dog's Story karya sutradara Lasse Hallström mulai diputar dan dibintangi oleh Richard Gere dan Joan Allen.

24 September 2011

Perubahan Situs Facebook Tidak Disukai


Bagaimana reaksi pengguna Facebook terhadap perubahan situs jejaring tersebut yang baru saja diumumkan? Ternyata, sebagian besar Facebooker tidak menyukai perubahan itu. Hasil ini diketahui melalui survey yang dilakukan oleh Sodahead, sebuah situs berbasis voting online. Mereka menemukan bahwa 86% dari pengguna Facebook mengaku sangat tidak menyukai perubahan yang diumumkan Mark Zuckerberg dalam gelaran konferensi f8.

Dari mereka yang tidak setuju, kalangan remaja dan wanita-lah yang paling kentara menunjukkan ketidaksukaan mereka. Sedang dari kalangan dewasa dan pria mereka mengaku tidak menyukai fitur-fitur baru yang dirilis Facebook. Dikutip detikINET dari YahooNews, Sabtu (24/9/2011), satu-satunya grup yang mendukung perubahan yang dilakukan Facebook hanyalah dari kalangan pekerja IT.

Diberitakan, semenjak pengumuman perubahannya, Facebook menuai banyak komentar negatif di blog resmi mereka. Mark Zuckerbergpun langsung menunjukkan sifat defensif terhadap aksi Facebooker itu dengan mengatakan bahwa desain baru Facebook telah diujicobakan pada masyarakat baik di dalam maupun di luar kantor Facebook. Akan tetapi ia juga menambahkan bahwa umpan balik dari pengguna akan tetap dihargai.

Seperti diketahui, Facebook baru saja 'merenovasi' situsnya dengan penambahan fitur baru dan perubahan di sana-sini, salah satunya adalah dengan penambahan News Ticker dan mengubah desain profile-nya.

19 September 2011

Cesar Payovich Pelatih Kepala Timnas Pra Piala Asia U-19



Ketua umum PSSI Djohar Arifin mengungkapkan, timnas U-19 yang akan berlaga di Piala Asia U-19 pada akhir Oktober nanti bakal ditangani pelatih tim SAD Indonesia Cesar Payovich. Sedangkan mengenai pemain, Djohar menyatakan, skuad timnas U-19 nantinya tidak seluruhnya berasal dari tim SAD yang kini sedang menempa ilmu di Uruguay. Tim ini terdiri dari pemain dari sejumlah daerah.




Lebih lanjut menurut Djohar, tentang timnya sendiri, tidak semua pemain yang ada di Uruguay dipanggil. Timnas U-19 akan terdiri dari gabungan tim yang di Uruguay dan tim di Piala AFF U-19 (Aceh U-19 yang berlatih di Paraguay) yang bertanding di Myanmar, serta sejumlah rekrutan baru di beberapa daerah. Pada Piala Asia U-19 ini, Indonesia berada di Grup G bersama Australia, Cina, Singapura dan Makau. Konfederasi sepakbola Asia sampai sekarang belum menentukan lokasi pertandingan di grup ini. Sedangkan grup lainnya akan berlangsung di beberapa negara.

Menurut saia, seperti inilah jadinya kalo pemimpin tidak mengerti sepakbola. Sarat kepentingan kelompok tertentu. Cocoknya Johar ini jadi Politikus saja. Kalo skuad timnas U-19 yg akan berlaga di AFc cup nanti gabungan dari SAD Uruguay (sudah berlatih 4 tahun) dengan NAD (timnas Aceh) Paraguay (baru berlatih 1 tahun), maka apabila timnas ini kalah, PSSI bisa saja cuci tangan dengan menyalahkan Payovich karena tidak becus dalam memilh pemain. Ujung-ujungnya akan di bentuk opini publik bahwa Payovich telah gagal, segaligus tak layak lagi menjadi pelatih kepala di SAD Indonesia, dan SAD pun dibubarkan.

Selain itu, persiapan latihan timnas menjelang kualifikasi AFC U-19 yang akan dimulai akhir oktober ini harus menunggu Aceh (Indonesia) U-19 yg sedang berlaga di AFF U-19. Kalau memang SAD dan Aceh U-19 digabung, apakah tim langsung bisa menyatu dengan persiapan latihan yang praktis cuma 1 bulan saja? Lama-lama belangnya bung Dohar ini kelihatan. Jelas-jelas team work SAD Indonesia yang sudah 4 tahun berlatih bersama bagaikan saudara, mau ditambahn lagi pemain baru yang aneh-aneh.

Mau membubarkan SAD pak? sampai ngerancang trik-trik begini?
Atau sibuk balas jasa dengan pimpinan-pimpinan, mengakomodinir pemain-pemain Aceh dan pemain-pemain di deerah?

16 September 2011

Dota 6.72

Tidak terasa, sudah begitu lama DOTA (Defense Of The Ancients) meluncurkan map versi 6.71. Para gamers Dota pun mulai tidak sabar, untuk segera menantikan map baru, yakni map versi 6.72. Banyak perubahan yang akan terjadi, baik dari skill hero-hero nya maupun efek dari item-item yang dipakai serta perbaikan bug-bug dalam game Dota 6.72 nanti. Klik disini untuk melihat changelogs nya. Bagi yang ingin segera memainkan map terbarunya, silahkan download disini. Bagi yang ingin share alamat Dota 6.72 versi AllStar (AI) nya juga boleh. Soalnya untuk map Dota 6.72 AI sedikit membutuhkan waktu lebih lama dari map Dota 6.72 versi biasa. Tapi untuk menghilangkan kejenuhan sambil menanti, tidak ada salahnya memainkan map dota 6.70c AI yang dapat didownload secara gratis disini.

Download dota versi 6.70c AI
Download dota versi 6.72

09 September 2011

Wim Tidak Layak Melatih Timnas Indonesia



Pelatih Timnas saat ini, Wim Rijsbergen dinilai tidak layak untuk melatih timnas. Dia masih belum paham betul karakter pemain-pemain Indonesia. Saya usulkan, untuk kembali memanggil pelatih lama, Alfred Riedl sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Seperti yang dimuat di berita Yahoo News, dikabarkan bahwa pada partai melawan Bahrain, pelatih Wim sempat mengeluarkan kata-kata makian terhadap pemain diruang ganti dibabak pertama selesai. Gara-gara menanggung malu, bapak presiden SBY juga sampai harus meninggalkan lokasi pertandingan sebelum pertandingan usai.

06 September 2011

Indonesia kalah, Suporter Mengamuk di Stadion GBK



Indonesia harus menganggung malu dikandangnya sendiri, di stadion Gelora Bung Karno (GBK) setelah dipercundangi tim tamu Bahrain dengan skor 0-2. Pertandingan sendiri sempat terhenti dimenit ke 75 setelah suporter membakar petasan dan kembang api didalam stadion. Padahal pada pertemuan terakhir kedua kesebelasan pada Piala Asia 2007 lalu, Indonesia menang 2-1. Sungguh ironis, dimana saat ini kepengurusan PSSI yang baru terbentuk dibawah kepemimpinan Djohar Arifin, hanya sibuk mengurusi kepentingan orang lain (sebagai bentuk balas jasa) tanpa mengurusi timnas lagi. Lebih buruk dari zaman Nurdin Halid malahan. Tolong bung Djohar, jangan merasa karena dipilih mayoritas suara terus situ mau atur sesukanya, termasuk merombak kompetisi dan pelatih kepala timnas. Umurmu baru sebiji jagung!

03 September 2011

Iran vs Indonesia 3-0 di PPD 2011 Grup E



Indonesia harus mengakui ketangguhan timnas Iran di laga pertama Kualifikasi Pra Piala Dunia Grup E. Bermain dihadapan puluhan ribu suporternya sendiri karena tiket masuk digratiskan, timnas Iran bermain penuh semangat. Hasilnya, 3-0 untuk Iran, tapi gol baru tercipta dibabak kedua. Timnas Indonesia harus segera melupakan kekalahan ini dan segera berbenah untuk segera menghadapi timnas Bahrain di laga kedua, 6 September nanti di stadion GBK, kandangnya sendiri.