31 Desember 2010

29 Desember 2010

Malaysia Juara Piala AFF 2010

Malaysia akhirnya menjadi juara Piala AFF 2010, setelah hasil 2-1 di Jakarta. Agregat menjadi 4-2, setelah di lag pertama, Malaysia menang telak 3-0 di Bukit Jalil. Kita harus mengakui, bahwa Malaysia, dengan usia pemain rata-rata 21-25 tahun, bisa menjadi juara. Meski sudah berlalu, tapi ada sedikit flash back di laga final piala AFF 2010, dan bagaimana langkah selanjutnya untuk membenahi timnas kedepannya.


1. Di laga final lag ke 2, Indonesia selalu memainkan bola-bola panjang, hampir mirip gaya melatih Pieter White 2005 lalu. Pola main ini, terlihat jelek sekali, karena postur rata-rata pemain Indonesia hanya 160-an cm, hampir sama dengan tinggi rata-rata pemain Malaysia. Artinya, tidak ada lebih sedikit untuk memenangkan duel-duel udara melawan pemain Malaysia. Harusnya pelatih menyusun pola permainan sentuhan 1-2. Tapi mungkin “dipaksa” keadaan, karena Malaysia saat laga final terlihat menumpuk 8-9 orang pemain di daerah pertahanan.

2. Indonesia terus menekan sejak babak pertama sampai babak kedua. Sayang hanya DUA gol yang bisa dilesakkan oleh M.Nasuha dan M.Ridwan.

3. Pelatih Alfred Rield, saat memasuki babak semifinal (Lawan Philipina) sampai laga final (Lawan Malaysia), tak sekalipun melempar senyum jika Indonesia mencetak gol.

4. Irvan Bachdim terlihat menangis saat ditarik keluar digantikan Bambang Pamungkas di babak ke dua.

5. Terlalu banyak “pencitraan” yang dilakukan oleh Presiden SBY dan para Artis yang menonton secara langsung di GBK.

6. Kekalahan ini, melengkapi ucapan dari Bambang Pamungkas, yang pada sebelum turnamen AFF 2010 dimulai, sempat diwawancarai media, mengatakan “Jika saya tidak mampu membawa Indonesia menjadi juara di AFF 2010 ini, berarti SAYA ADALAH BAGIAN DARI GENERASI GAGAL TIMNAS (2000-2010, 4x FINAL, tak sekalipun JUARA).

7. Sergio Van Djik, 28 th, striker tim Adelaide United, Australia dikabarkan akan segera dinaturalisasi dalam waktu dekat. Pemain asal Belanda ini sudah bersedia untuk di naturalisasi, tentunya dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dimintanya sebagai “jaminan”. Jadi, kedepannya Indonesia sudah punya pengganti Cristian Gonzales, 34 th di posisi striker. Sebelumnya sudah ada Kim J. Kurniawan, 22 yang menjadi WNI setelah dinaturalisasi dari Negara asalnya, Jerman.

8. Harapan selanjutnya, ada pada pemain tim U-16, yang sekarang sudah memasuki tahun ke 4 yang “bersekolah” di Uruguay. Artinya usia rata-rata pemain ini sudah 18-19 tahun. 1-2 tahun lagi harusnya sudah bisa “dipanen”. Sayang, tak terlihat ada tindakan nyata dari PSSI untuk menunjukkan kualitas para pemain ini ke masyarakat. Bahkan, SEA GAMES 2011, yang akan dilaksanakan di Indonesia tahun 2011 nanti, PSSI tidak berencana untuk memakai jasa pemain ini di cabang sepak bola, dan lebih memilih untuk menyusun skuad baru dengan pemain usia 21-22 tahun.

9. Posisi pelatih kepala timnas senior, Alfred Rield, dipastikan AMAN meski timnas gagal menjadi juara piala AFF 2010.

10. Nurdin Halid, juga harus memenuhi janjinya, untuk turun jadi jabatannya sebagai ketua umum PSSI apabila tak mampu membawa timnas menjadi juara di piala AFF 2010 ini. Sebagai info, masa jabatan Nurdin, memang akan berakhir pada April 2011 nanti. Nurdin tak bisa maju lagi mencalonkan sebagai ketum PSSI karena telah 2 periode memimpin PSSI (2000-2010) TANPA SATU GELAR YANG MEMBANGGAKAN.

11. Dalam laga final di lag ke 2 di Jakarta, terdapat insident pemukulan dan penurunan paksa TERHADAP ORANG YANG MEMBAWA SPANDUK ANTI NURDIN didalam stadion. Peristiwa ini dilakukan oleh oknum2 yang berpakaian preman. Pasti anda sudah bisa menebaknya, kira-kira siapa yang mengorganisir oknum-oknum ini? Peristiwa inipun terjadi juga di Malaysia, dimana terlihat jelas Nurdin menyuruh polisi Diraja Malaysia untuk menangkap suporter Indonesia yang kedapatan memasang spanduk anti nurdin di Bukit Jalil, Malaysia. Baru kali ini liat orang suruh polisi negara asing untuk tangkap warga negaranya sendiri. Menggelikan!

12. Berikut 3 kutipan dari Nurdin usai laga final kemarin di Jakarta:

"Kenapa disuruh mundur? Karena ada yang rekayasa. Ada yang bayar. Gitu! Siapa orangnya? Cari sendiri!" tambahnya.

"Mana ada di dunia ini, tim menang, ketua umumnya diminta turun. Lihat para pemain. Contohnya si Yongki [Ari Wibowo] dibesarkan dan dimatangkan di Superliga. Hasilnya ya seperti ini," katanya.

"Saya mau tegaskan, Nurdin Halid tidak akan pernah mau mundur dengan tekanan. Karena saya menghargai demokrasi, menghargai sistem, dan menjaga martabat PSSI sesuai statutanya."

Sumber kutipan komentar nurdin: www.detik.com

Tanggapan:
Tidak ada rekayasa pak! Itu murni suara rakyat! Kalo tak yakin silahkan bapak pake jasa LSI/FOX terus survei tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan bapak!
Terus catatan buat Yongky, ITU PRODUK GAGAL SUPER LIGA AKIBAT KEBANYAKAN PEMAIN ASING DI LSI. CACAD KAU NURDIN! Mau demokrasi jalan, ikuti suara rakyat. Kini rakyat mengehendakimu turun. Bukan main kamu tak punya malu lagi. 10 tahun miskin gelar apa coba yang dapat kau banggakan cad?

13. Saat Malaysia mengangkat Piala AFF, semua pemain timnas Indonesia dan manajer+offisial, serta suporter yang menonton langsung di GBK tertunduk lesu, menangis dan meratapi kekalahan setelah timnas malaysia menjadi juara AFF.

14. Indonesia, WAJIB MALU, bukan karena soal tidak menjadi juara, tetapi karena kalah dengan rival abadi, Malaysia. Saya lebih rela apabila Indonesia dikalahkan Thailand/Singapura dilaga final.

15. Untuk pertama kalinya, kamera stasiun TV RCTI berani menyoroti spanduk-sanduk yang isinya cacian dan makian kepada Nurdin Halid. Padahal, sejak awal pengisihan sampai di semifinal, RCTI tidak pernah menyoroti ke arah spanduk2 tersebut.

16. Ranking Indonesia di FIFA, naik dari 139 ke 127 (saat menembus babak final).
Semoga timnas terus maju kedepannya, jangan terhenti sampai disini. Manfaatkan euphoria yang telah tercipta ini untuk membangkitkan semangat sepak bola tanah air. Target selanjutnya adalah menjadi juara di SEA GAMES 2011 (U-23).

Akhir kata, saya mengucapkan:

SUKSES BUAT TIMNAS SENIOR INDONESIA!

SEMOGA SEMANGAT GARUDA SELALU BERADA DIDADA SEGENAP RAKYAT INDONESIA!

SALUT UNTUK TIMNAS MALAYSIA, KARENA TELAH BERHASIL MEMENANGKAN KEJUARAAN PIALA AFF 2010 INI.

(Nb: salut untuk Firman Utina, (mantan pemain Persma Junior), menjadi KAPTEN © pertama asal Manado (Indonesia Timur).

26 Desember 2010

Alasan dibalik Kekalahan 3-0 Indonesia Atas Malaysia

Sejak awal pertandingan, Indonesia memang sudah terlihat "kalah spirit" dengan Malaysia. Mungkin karena terbuai dengan kemenangan 5 kali berturut-turut. Akibatnya apa? mental pemain menjadi CACAD! Selain gangguan dari sinar LASER para penonton Malaysia, yang menurut pandangan saya sangat tidak FAIR. Mental suporter seperti itu sama seperti binatang saja. Malaysia menang dengan bantuan sinar laser itu. Puncaknya pada menit ke 53, Kiper Markus Horizon melancarkan protes ke wasit, dan wasit asal Jepang pun menghentikan pertandingan sejenak, berkonsultasi dengan panitia setempat (LOC). Menurut saya, gara-gara itulah konsentrasi pemain Indonesia buyar. dalam waktu 15 menit 3 gol bersarang. Siapa saja yang pantas disalahkan?




1. Markus Horizon
Over convidence. Merasa dialah kiper yang "anti bobol". Gara-gara kiper plontos ini pertandingan di menit 53 terhenti akibat protesnya. Dia menyuruh rekan-rekannya untuk walk out dari lapangan. Memang sinar laser mengganggu, tapi seandainya dia mampu sabar dan bisa menahan diri, mungkin konsentrasi para pemain Indonesia tidak akan buyar. Hasilnya, 3 gol masuk kegawangnya. Memang mental "OMDO" doank! Kuusul partai besok tak usahlah pakai jasa kiper ini. Ganti aja ama Ferry Rotinsulu. Perasaan kiper ini jarang menarik perhatian media (terutama TV, mungkin karena mantan presenter jadi koneksinya banyak didalam) selain kepalanya yang botak. Apa mungkin karena istrinya (Kiki Amalia) seorang artis kali yah? numpang tenar nih. Akibatnya jadi Sarah Carbonero ama Iker Casilas. Sayangnya akhirnya beda. Kini, siap2lah dihujat massa.



2. Maman Abdulrahman
Sama cacadnya dengan si kiper. Seharusnya, seorang wakil capten, dan komandan lini belakang ini harus tegas dan lugas. Akibat kelalaiannya menyapu bola, gol pertama pun jadi. Terlalu berharap bola out, malah tidak out. Dengan mudah pemain Malaysia memberi umpan cross datar ke rekannya ditengah yang berdiri bebas. Demikianpun dengan gol ke dua dan ketiga. Pemain ini tidak mampu lagi mengomandani barisan pertahanannya.

3. Hamkah Hamzah
Sejak awal saya tidak menyukai gaya permainan pemain ini. Pemain "arogan" kayak gini TIDAK PANTAS MASUK TIMNAS SEJAK AWAL. Anehnya pelatih mempercayainya. Mungkin karena di 5 partai awal lini pertahanan kita tidak teruji, jadi kelemahan pemain ini tak terlihat.

4. Yongky Ariwibowo
Pemain ini punya potensi, namun belum cukup umur untuk berlaga di laga final. Sejak babak semifinal, saya mengamati pemain ini tidak berkembang. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan didepan gawang. Kerjaannya hanya muter-muter saja. Tidak mampu menahan/kontrol bola. Bola selalu lepas dari kaki pemain ini/tidak lengket. Hanya menambah beban Cristian Gonzales saja didepan. Saya curiga, jangan-jangan mental pemain ini adalah seorang pemain back. Harusnya sejak awal Irvan Bachdim yang dimasukkan.

5. LOC/Panitia pelaksana
Sudah disogok pihak Malaysia. Suporter diizinkan membawa LASER dan KEMBANG API yang bunyinya sama kayak bom. Harusnya Malaysia mendapat hukuman 3 tahun tidak bisa menjadi tuan rumah karena ulahnya. Sebelumnya, timnas Vietnam juga menyesali akan tindakan suporter Malaysia yang selalu menyorotkan sinar laser kearah penjaga gawang. Asal anda tahu, yang menyorotkan sinar laser itu tak hanya 1 orang, tapi bisa 10.000 orang. Pasti akan mengganggu pandangan pemain dilapangan.



6. Media Massa
Terlalu membesar-besarkan euforia kemenangan. Sampai istri para pemain pun diwawancarai layaknya seorang bintang dan artis. Padahal, bisa saja mereka tidak ngerti apa-apa soal bola. Kalo bisa dibilang sampai di WC pun asal ada kesempatan akan dikejar. Mungkin "kaget" yah dengan kebangkitan timnas? atau hanya karena ada 2 pemain asing ganteng yang masuk? perasaan tahun tahun sebelumnya waktu Indonesia masuk final AFF ditahun 2000-2004 tidak ada media massa, baik koran maupun TV nasional yang meliput seperti ini. Tahu tidak, mungkin gara-gara ulasan di TV media massa ini Indonesia bisa kalah! Mental yang diangkat tinggi-tinggi, laiknya akan juara, harus dibanting sampai pecah ketanah akibat ulasan yang terlalu mengada-ada! Dikira Malaysia itu goblok apa, mau mengulangi hal yang sama seperti kalah 5-1 di pengisihan grup lalu? Cacad. Sebenarnya prediksi yang wajar, palingan hanya seri atau menang tipis. Lucunya, akibat euforia dan pemberitaan yang melebih lebihkan, muncul prediksi dari penggemar, skor 90-0 lah, 5-0 lah, 3-0 lah, dll. Hasilnya apa coba? kalah 3-0!!!



7. Nurdin CS dan Politik
3 Hari sebelum berangkat(hari jumat), pemain dipanggil ke istana untuk dipertemukan dengan presiden. 2 hari sebelum berangkat, pemain undang ke kediaman Abdul Rizal bakrie, kroninya Nurdin, partai Golkar untuk ramah tamah. Sehari sebelum berangkat, pemain diundang ke masjid (namanya saya lupa) untuk didoakan para ustad dan santri. Itu artinya apa? BEGITU BANYAK INTERVENSI DARI PIHAK YANG TIDAK BERKEPENTINGAN. Sampai pelatih Alfred Rield pun geleng-geleng kepala akibat kuatnya unsur politik ditanah air ini. Pemain kecapean dan konsentrasi pun hilang, laiknya kita sudah 100% pasti akan menang lawan malaysia. Aku tanya balik, mang Malaysia tidak berdoa? semua juga berdoa demi timnas masing2. Terus siapa yang akan menang jika kedua tim berdoa? Tentu SKILL DAN SPIRIT PEMAIN YANG MENENTUKAN.

Saran untuk laga berikut, semua pemain introspeksi diri. Jangan rasa diri kalian hebat. Kalian terkenal karena TV media massa yang meliput terlalu berlebihan. Mulai besok, "cut" saja kebebasan media massa untuk meliput aktivitas latihan timnas Indonesia. Mungkin gara-gara ini strategi pelatih bocor ke tim lawan. Lawan pasti tahu euforia di Indonesia berlebihan, sehingga memanfaatkan momentum ini untuk mengahajar indonesia. Juga, jangan ada prediksi-prediksi "cacad" seperti menang 100-0, 10-0, 3-0, dll. Kek tidak tahu bola aja. Hasilnya kebanting gini kan sakit. Semua harus bersedih, introspeksi diri...

Semoga dilaga berikut, terjadi MUKJIZAT yang bisa memenangkan Indonesia. Soalnya, peluang kita untuk juara hanya 1% kalo menurut saya. Kenapa? karena semua pelatih akan main TOTAL Defense dan mengulur-ulur waktu apabila sudah menang. Jadi, di lag kedua nanti, kita bisa menang 1-0 saja sudah harus disyukuri. Siapa suruh kebobolan 3 gol ditandang. Dikira pemain malaysia itu katro-katro apa?



Satu lagi, mungkin sudah tidak ada lagi yang akan mengantri di depan stadion GBK Jakarta. Siapa juga yang mau nonton tim musuh yang ngangkat piala. Kalau negara lain si kagak masalah. Cuma ini sayangnya yang akan ngangkat tuh Malaysia, RIVALITAS ABADI bangsa kita. Malah nanti kita nangis di stadion, dan mereka ketawa. Mau?

24 Desember 2010

MERRY CHRISTMAS



Hari ini, tanggal 25 Desember 2010, adalah Hari Natal bagi umat Kristiani diseluruh dunia. Tiap tahun, tanggal jatuhnya selalu pas di saat sekolah, kantor, perusahaan, dan bank sedang libur. Jadi, lengkaplah kebahagiaan bersama keluarga dihari Raya Natal yang penuh berkah ini. Kepenatan dalam beraktivitas dapatlah ditinggalkan sejenak, dan mencoba untuk berdoa khusuk sejenak, memohon Kasih dan Karunia Nya. Singkat kata, Saya pribadi mengucapkan:

Merry Christmas
25 December 2010

16 Desember 2010

Apakah Perlu Timnas Menggunakan Jasa Tentara Bayaran?

Keberhasilan Indonesia, Vietnam, dan Philipina menembus babak semifinal piala AFF 2010 tidak terlepas dari adanya sejumlah pemain asing di timnas masing-masing. Kecuali Malaysia yang 100% mengandalkan pemain lokal. Indonesia, ada 2 pemain asing, Vietnam ada 6 pemain asing, dan Philipina dengan 9 pemain asing, sekaligus terbanyak.

Disini kita melihat, apakah efektif menggunakan “tentara bayaran” demi hasil sekejap? Mungkin dari negara-negara kaya tidak masalah. Tapi apakah efektif dalam pembinaan peningkatan kualitas pemain lokalnya? Tidak perlu jauh-jauh, di Indonesia saja setiap klub Super Liga bisa memainkan 5 pemain asing sekaligus. Dari ke 5 pemain asing itu, umumnya 2-3 orang berposisi sebagai striker atau second striker. Sisanya gelandang atau bek.

Hasilnya? Pemain lokal hanya ”disuruh” menjaga gawang, sementara para pemain asing yang akan mencetak gol. Betul? Hasilnya merambat ke timnas, dengan minimnya pemain yang berposisi striker dengan kualitas mumpuni (standar kali ya). Kebijakan 5 pemain asing disanggah PSSI dengan alasan untuk meningkatkan kualitas Liga. Alasan yang tidak masuk akal. Akankah suporter fanatik meninggalkan klubnya hanya karena klubnya tidak ada pemain asing?

Satu-satunya alasan mengapa kebijakan 5 pemain asing dilakukan PSSI adalah FEE. Fee untuk PSSI dari setiap pemain asing yang masuk kabarnya cukup besar. Bahkan ada jatah sekian persen dari nilai kontrak yang harus disetor buat petinggi-petinggi PSSI.

Timnas Indonesia juga berniat untuk menambah 3-5 orang ”tentara bayaran” yang akan dinaturalisasi. Mungkin terobsesi dengan timnas Philipina yang ”tentara bayaran”nya sampai 9 orang. Terus, apakah pantas mereka disebut perwakilan negara? Kalau menggunakan jasa ”tentara bayaran” seperti itu, kenapa harus susah-susah melakukan pembibitan lagi di usia dini? Toh setelah mereka dewasa juga egk akan kepake di timnas.

13 Desember 2010

Teman Parasit

Liburan musim dingin telah tiba. Senang rasanya setelah selesai kuliah semester ganjil ini. Ya, keseharian saya sebagai operator disebuah warnet, mewajibkan saya untuk lebih berfokus pada pekerjaan selama liburan ini. Iri rasanya seperti teman-teman saya yang bisa santai berfoya-foya sepanjang hari bersama pacar masing-masing.

Parahnya, selama liburan natal dan tahun baru ini, tugas kuliah menumpuk untuk dikerjakan. Meski tugasnya kelompok, tetapi seperti saya saja yang kerja sendiri. Maklum, ”anak buah” memang tidak bisa diharapkan. Meski di kelas cukup rajin secara individual, tetapi saat berkelompok terlihat jelas gaya ”makan tulang” nya. Mereka enak, bisa libur dengan tenang, bersama pacar mungkin. Sementara saya harus bersusah-susah untuk mengerjakan tugas kelompok sendirian.

Apa mungkin di kehidupan saya yang lalu banyak berhutang kali ya?

Padahal, dengan status ”sudah bekerja” harusnya mereka yang cover/bantu-bantu saya, bukannya saya yang masih harus berusaha keras seperti ini. Tapi yah apa boleh buat. Mungkin inilah sebab kenapa orang-orang pandai dan rajin dimuka bumi ini lebih senang memilih untuk bekerja secara individual, atau kalaupun harus berkelompok, mereka pasti memilih untuk satu kelompok dengan yang rajin dan pandai juga.

Oke. Sekian curhatanku kali ini. Selamat menikmati liburan natal dan tahun baru buat teman-teman blogger semua!

Cat: makan tulang = parasit

10 Desember 2010

Timnas Indonesia Masuk Babak Semifinal Piala AFF 2010

Salut untuk kemajuan timnas Indonesia. Dengan adanya 2 pemain naturalisasi, yakni Christian Gonzales dan Irvan Bachdim, memang jelas terbukti sangat membantu lini depan yang selama ini menjadi batu kubur akibat penyelesaian akhir yang minim akhirnya terselesaikan.

Menang dengan skor telak 5-1 atas rival selevel, Malaysia, dan 6-0 atas Laos, serta 2-1 atas tim kuat Asean, Thailand adalah buktinya. Tapi bukan berarti timnas senior ini tanpa cacad. Meski dihuni oleh pemain-pemain usia menengah (bukan usia muda, seperti yang ramai2 diberitakan media, karena TERCATAT hanya 2 orang pemain <23 tahun, yaitu Irvan dan Octo), tapi jelas terlihat para pemain masih sering kehilangan bola dengan cepat.

Paling jelas terlihat saat melawan Thailand, yang diatas kertas memang ada perbedaan selevel permainan diatas kita. Octo dan Irvan yang menjadi bintang di 2 partai awal seolah mati kutu. Ini karena skill invididu memang jelas rendah dan belum matang. Buktinya, Octo dan Irvan langsung diganti dengan seniornya di pertengahan babak ke II karena tidak berkembang. Anehnya, media-media massa maupun TV nasional ramai-ramai memuji Octo dan Irvan. Inilah jeleknya kalau yang tukang komentator/penulis naskahnya orang awam.



Dibabak semifinal nanti, timnas akan menghadapi Filipina. Kedua laga dikabarkan akan dilangsungkan di Indonesia, karena Filipina tidak mempunyai stadion standar Internasional/minimal Asia. Suatu berkah bagi Indonesia, tapi tetap jangan takabur. Ingat, ada 7-8 pemain timnas Filipina adalah pemain naturalisasi Eropa. Menang 2-0 atas Vietnam dan 2-2 dengan Singapura sudah jadi bukti.

Kredit ++ saya berikan kepada pelatih Alfred Rield dan Asisten pelatih Wolfgang Pikal, yang sudah bersusah payah membangun tim ini sampai sehebat ini. Keberanian mencoret belasan pemain senior di era Bambang Pamungkas adalah bukti nyata, dimana para pemain di era itu dianggap hanya main ½ hati di timnas. Skill individunya juga dianggap sudah mentok dan pas-pasan di level Asean.

So, kita lihat nanti aksi timnas di babak semifinal. Harusnya sih bisa nembus final dan menghadapi Vietnam yang juga diperkirakan akan menang atas Malaysia. Buat Irvan dan Octo, terus belajar agar level skill permainan makin berkembang. Buat Nurdin, jangan lupa janjimu untuk turun apabila Indonesia gagal menjadi JUARA (bukan finalis)! Good Luck!

05 Desember 2010

Status Keraton Jogja akan ”diubah” Pemerintah

Sekarang lagi hangat-hangatnya info mengenai kepemimpinan DIY (Daerah Istimewa Yogjakarta) akan “digoyang”. Menurut kabar yang beredar, DIY harus melakukan pemilihan gubernur sebagaimana daerah lain, sebagai wujud demokrasi. Selama ini DIY menganut sistem ”keraton/kerajaan” dimana yang menjadi pemimpin adalah berasal dari kaum sri sultan sendiri.

Pemerintah tetap menganggap bahwa kepemimpinan sri sultan di keraton Jogja lebih tinggi dibanding gubernur yang akan terpilih nanti. Ini mirip cara kepemimpinan di Inggris atau di Malaysia. Sri Sultan akan diberikan kewenangan untuk menyetujui siapa yang akan maju dalam pemilihan calon gubernur DIY nanti. Demikian juga sri sultan lah yang nantinya akan melantik saat terpilih nanti. Tapi, menurut saya, dan mungkin sebagian orang, posisi sri sultan seperti itu tidak ada bedanya dengan sebuah BONEKA.

Posisi sri sultan, diatas kertas/bagan komando, memang diatas gubernur yang akan terpilih nanti. Tapi, dari segi kekuasaan sri sultan tidak bisa mencampuri urusan politik. Sri sultan hanya dijadikan ”image” saja. Semua keputusan dalam memimpin keraton dipegang penuh gubernur. Sultan nantinya hanya akan sebatas memberikan masukan saja jika ada hal-hal yang dianggap penting.

Menurut saya, masalah ini memang sudah berlarut-larut. Status kepemimpinan DIY sejak tahun 1998 sampai sekarang masih kabur. Tapi, saya melihat selama kepemimpinan sri sultan sangat bagus. Rakyat Jogja juga mendukung. Sebaiknya, pemerintah lebih menghormati status DAERAH ISTIMEWA yang diberikan kepada Aceh dan Jogja. Berikanlah hak ”istimewa” itu termasuk dalam menentukan pimpinannya sendiri. Karena walau bagaimanapun di Indonesia ini sangat banyak perbedaan, termasuk perbedaan budaya dan kehidupan sosial.