
Hanya, sepakbola bukan rumus matematika. Mendatangkan pelatih sekelas Terim tidak serta-merta memberi prestasi bagi timnas. Bahkan mantan kapten timnas Ferril Raymond Hattu menilai sangat sia-sia bila mendatangkan Terim. Selain mengeluarkan dana yang besar, prestasi timnas belum tentu memenuhi harapan.
Tapi persoalannya bagaimana kemampuan pemain timnas kita. Bagaimana wajah sepakbola kita. Seorang Alfred Riedl (pelatih timnas) belum tentu bisa mengantarkan timnas meraih prestasi. Apakah pemain kita tidak kesulitan bila ditangani Riedl. Itu baru pelatih sekelas Riedl.
Bagaimana bila Terim yang sudah kelas dunia tiba-tiba menangani pemain dengan kondisi timnas seperti sekarang ini. Bila timnas gagal bukan berarti pelatihnya buruk. Tapi kemampuan timnas memang masih sebatas itu. Kita tidak bisa menyalahkan Riedl. Jadi, ada baiknya kalau kita mulai berbenah dulu dari dalam, seperti meningkatkan kualitas pemain dari Liga yang dijalankan, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar