17 Mei 2019

Kaisar Jepang : Hidup Berkuasa Dari Darah Jutaan Tentaranya

Sayang, pengorbanan yg dilakukan jutaan tentara Jepang "tidak dianggap" oleh sang Kaisar. Beliau dan keluarga tidak dihukum mati, atau minimal dicopot, dan masih duduk enak, serta dengan tenang menjabat kekaisaran hingga sekarang. Sebaliknya, memfitnah PM Tojo (PM kala itu) sbg kambing congek, dianggap sbg penjahat perang, dan nama keluarganya MEMBUSUK SEPANJANG MASA menanggung dosa keluarga sang Kaisar.

Padahal, di film historis Natgeo terbaru, SETIAP perintah militer Jepang yg penting (top secret), harus lewat persetujuan sang Kaisar, termasuk strategi KAMIKAZE, perang total yg mendorong setiap warga negaranya untuk maju melawan musuh (sekutu) hingga titik darah penghabisan. Juga perintah agar militernya TIDAK MENYERAH terhadap sekutu, hingga sampai di bom atom pada 6 & 9 agustus 1945.

Pihak sekutu mencoba melindungi sang Kaisar. Dengan mencoba untuk memisahkan garis kekuasan kaisar dan militer. Padahal, Jepang tidak sama dgn Inggris. Di jepang, pada waktu itu, kaisarlah sebagai panglima perang. Jika kaisar menghendaki berperang, militer pasti akan mati-matian mendukung, berapapun harganya! Karna sabda sang kaisar laiknya firman dari Dewa yang WAJIB DITAATI.

Sekarang, nyawa mereka (prajurit) pun sudah dikorbankan,
Sebagian pun sudah "dikorbankan" sbg kambing congek, dengan cap penjahat perang,
Jepang pun sudah menjadi ally sekutu,
Nyawa mereka seperti sia-sia, mati untuk kemuliaan sang Kaisar,
Sementara (keturunan) sang Kaisar bersama keluarga besarnya,
Dengan enak menikmati hidup dan melanjutkan kedudukan,
dari darah para tentaranya ...

Komentar terhadap artikel : Hiroo Onoda, Tentara Jepang yang 29 Tahun Bergerilya di Hutan Seorang Diri karena Menolak Menyerah pada Sekutu

Tidak ada komentar: