Timnas Indonesia akhirnya meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0 atas Myanmar dalam babak penyisihan Grup B di Thuwanna YTC Stadium, Yangon, Senin (16/12/2013). Gol semata wayang yang dicetak oleh Alfin Tuasalamony pada menit ke-36 melalui tendangan penalti sudah cukup mengantarkan Indonesia untuk melaju ke babak semifinal cabang olahraga sepak bola SEA Games 2013. Lawan yang akan dihadapi Indonesia di semifinal; antara Malaysia atau Vietnam, yang pada pertandingannya baru akan dilangsungkan pada besok hari.
Indonesia berhak lolos ke babak semifinal karena cabang sepak bola di Sea Games ke-27 mengikuti aturan AFC; dimana dalam aturan AFC (Asian Football Confederation), dimana jika ada tim yang memiliki poin yang sama, maka yang berhak lolos ke babak selanjutnya ditentukan dengan head to head atau siapa pemenang pertandingan antara kedua tim tersebut. Jika masih seri, baru ditentukan dengan selisih gol. Hal ini tentu berbeda dengan aturan umum yang keluarkan FIFA serta diadopsi oleh AFF (Asean Football Federation), dimana perhitungan selisih gol akan dipakai pertama kali apabila ada tim yang memiliki poin sama. Karena aturan inilah sebenarnya timnas Indonesia bisa "sedikit terbantu" mengingat kita kalah dalam urusan selisih gol dengan Myanmar. Kita sebelum bertanding -2, sementara Myanmar +4. Jadi butuh 4 gol.
Kadang dalam sepakbola, keindahan permainan yang diperlihatkan atau gol-gol banyak yang tercipta tidak akan berharga apabila hasil akhirnya tetap kalah. Saya pribadi sebenarnya pesimis dengan timnas Indonesia U-23 kali ini yang berlaga di Myanmar. Bukan pesimis karena kedalaman skuadnya, tapi karena cara mainnya yang masih belum 'nyetel'. Lihat saja, bahkan penentu kita lolos ke semifinal tadi hanya lewat gol pinalti yang dicetak oleh Alfin Tuasalamony, jebolan SAD Indonesia yang berguru 4 tahun di Uruguay. Padahal skuad timnas U-23 kali ini sangat bagus, bahkan mungkin dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, ini timnas U-23 terbaik yang pernah kita miliki; dimana kita sekarang punya pemain-pemain sayap yang sangat agresif menyerang. Tapi ingat, ini bisa jadi bumerang karena kita akan sangat rentan kebobolan kalau kedua sayap ini naik bersamaan untuk membantu menyerang.
Saya harap performa timnas Indonesia akan terus membaik di babak semifinal nanti. Siapapun lawannya, karena sama saja kualitas antara juara bertahan dan juara tiger Malaysia dengan Vietnam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar