Satu gol Indonesia dicetak oleh Bayu Gatra pada menit ke 30; Lalu dibalas oleh Malaysia pada menit ke 84 yang dicetak oleh Thamil Arasu. Pertandingan dilanjutkan dengan extra time 2x15 menit tapi skor tidak berubah; lalu dilanjutkan dengan adu pinalti dengan skor 4-3 untuk Indonesia. Sungguh sial 2 penendang pertama Malaysia, karena tendangan mereka bisa di blok dengan baik oleh kiper utama timnas Indonesia, Kurnia Mega. Satu-satunya kegagalan penendang Indonesia hanya berasal dari Manahati Lestusen.
Padahal saya pesimis Indonesia bisa lolos terus ke final, apalagi penampilan di babak penyisihan lalu jelas sangat jelek. Lolos ke semifinal pun hanya tertolong oleh aturan 'head to head'. Bahkan Andik yang digadang-gadang bakal menjadi pahlawan di timnas U-23 ini pun hingga kini masih belum menunjukkan kemampuannya. Andik sangat terlihat 'individualistis' setiap kali diturunkan pelatih. Tapi di timnas U-23 tidak hanya Andik seorang, masih ada 5 punggawa ex SAD Indonesia yang bercokol disana. Mereka sudah terlatih mentalnya saat berguru di Uruguay. Jadi dalam posisi sulit seperti ini, mereka sangat membantu tim.
Sekilas tentang SAD Indonesia (Sociedad Anonima Deportiva)
Bicara soal pemain SAD, saya baru menemukan website resminya di http://www.sad-indonesia.com/en. Sekilas saja, SAD adalah proyek harapan timnas Indonesia. Disana para pemain yang dikirim, dibagi menjadi 2 tim yang digolongkan berdasarkan usia, yakni U-17 dan U-19. Disini pemain ditempa, mulai dari skill individu, stamina, sampai mental bertanding dan sikap atitude. Diharapkan setelah pulang/selesai berguru, pemain bisa memperkuat timnas Indonesia. Selain itu, diharapkan juga supaya ilmu yang mereka dapat, bisa ditransfer ke rekan-rekan se-tim nya saat berada di klub lokal tanah air. Tapi tak menutup kemungkinan juga pemain untuk tetap berkarir di klub internasional selepas menjalani 'pelatnas' di Uruguay.
Di websitenya, meski jarang diupdate, tapi cukup terlihat bagaimana perkembangan pemain selama disana. Ada juga beberapa cuplikan video yang telah di upload ke Youtube, yang memperlihatkan bagaimana suasana latihan tim, pertandingan yang dijalani, kehidupan pemain selama disana (sekolah). Lucunya, di salah satu videonya terekam bagaimana mimik para pemain yang masih lugu saat awal-awal bergabung; muka-muka pucat, mungkin karena homesick. Mereka jauh dari orang tua, demi negara, rela menjalani pelatnas di negara 'asing'. Bahkan jelas terlihat, sangat sedikit staf yang berasal dari Indonesia sendiri yang ikut mendampingi. Jadi pemain benar-benar mandiri, bahkan untuk sekedar bercakap-cakap, mereka harus belajar bahasa Latin. Jangan harap ada juru bicara yang mendampingi disana. Ya, mirip-mirip asrama begitu.
Misi Balas Dendam Tercapai
Dengan kemenangan Indonesia atas Malaysia ini, bisa dibilang sebagai ajang misi balas dendam atas kekalahan timnas Indonesia di partai Final Sea Games 2011 di Jakarta. Waktu itu kita menangis tertegun, harapan medali emas kandas di hadapan puluhan ribu suporter yang hadir di stadion GBK. Kita memang menjadi juara umum pada Sea Games 2011 lalu; tapi ibarat sayur tanpa garam, tanpa medali emas dari cabang sepakbola rasanya seperti ada yang kurang. Uniknya, skor yang tercipta juga sama persis, yakni 1-1 waktu normal, kemudian dilanjutkan adu pinalti dengan skor sama juga, 4-3. Akhirnya misi balas dendam tercapai! Ini cuplikan videonya sewaktu pertandingan Final Indonesia vs Malaysia SEA GAMES 2011. Lalu ini cuplikan video saat kita berhasil menang di SemiFinal Malaysia vs Indonesia SEA GAMES 2013.
Next Macth on Final SEA GAMES 2013 MYANMAR
Jadi setelah ini, Indonesia akan melawan salah satu dari pemenang antara duel laga Semifinal yang lain, antara Thailand vs Singapura. Tapi prediksi saya sih Thailand. Pertandingan Final sepakbola Sea Games 2013 sendiri akan berlangsung pada hari sabtu malam, 21 Desember 2013 sekitar pukul 19:30 WIB. Pertandingan dipastikan akan berlangsung ketat, terutama untuk timnas Indonesia yang sangat merindukan untuk kembali meraih emas, sejak terakhir kali merebutnya pada tahun 1991 lalu. Diharapkan dukungan penuh dari rakyat Indonesia, agar Indonesia bisa meraih medali emas dari cabor ini. Ya, meski hanya sekeping medali saja, tapi cabor sepakbola sarat/penuh gengsi; karena sepakbola adalah olahraga yang paling banyak peminatnya di seluruh dunia (tentu saja tanpa mengecilkan eksistensi cabang-cabang olahraga yang lain).
"Hanya olahraga SEPAKBOLA lah yang bisa mengumpulkan lebih dari 100 ribu massa; yang bisa membuat penontonnya rela merogoh kocek sendiri untuk menonton timnas kesayangan; bukan karena diiming-imingi sejumlah uang+makanan untuk mendengar pidato/orasi tokoh politik"
Susunan Tim :
Indonesia: 1-Meiga(GK), 24-Diego Michiels, 4-Rizky Pellu (Andik Vermansyah 78') (Yohanes Pahabol 101'), 13-Manahatti Lestusen, 8-Egi Melgiansyah, 9-Yandi Sofyan, 22-Fandi Eko Utomo, 23-Bayu Gatra, 7-Ramdani Lestaluhu, 29-Muhammad Syaiffudin, 26-Alfin Tuasalamony
Malaysia: 22-Izham (GK), 3-Shahrul, 4- Fadhli Shas, 25-Nazirul, 20-Azrif, 23-Nasir, 7-Irfan, 6-Saarvindran, 19-Hazwan, 9-Thamil
Penalti:
Indonesia: Alfin (gol), Diego Michiels (gol), Manahati (gagal), Yandi (gol), Pahabol (gol)
Malaysia: Rozaimi (gagal), Shahrul bin Mohd Saad (gagal), Nazmi (gol), Fadhli Shas (gol), Abdul Rahman (gol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar