15 Oktober 2013

Timnas Indonesia Bermain Seri Melawan China AFC Cup 2015

Sama-sama optimis tapi beda hasil. Tapi semoga bukan jual kecap.
Hasil imbang 1-1 timnas Senior Indonesia melawan China di stadion GBK di lanjutan Kualifikasi Pra Piala Asia 2015 malam ini jelas sungguh mengecewakan. Ya, melawan China yang barusan tampil dibawah perform terbaiknya, harusnya 3 angka bisa dipetik penuh. Tapi sayang para pemain timnas senior juga tidak tampil greget. Mungkin karena tidak didukung suporter fanatik. Ya, Indonesia sedang menjalani skorsing 2 laga kandang tanpa penonton akibat kerusuhan suporter dan panitia yang cacad di Piala AFC U-22 Pekan Baru bulan Juli lalu. Saya heran kenapa imbasnya bisa ke timnas senior? Lagian tempat dilangsungkan pertandingannya berbeda, ini di GBK Jakarta, bukan di Pekan Baru itu.

Kembali ke ulasan. Sebenarnya kalau bukan gawang I Made Wirawan yang tampil memukau, mungkin timnas sudah dibantai 3-0 di babak pertama, plus 1 gol yang dinyatakan offside oleh hakim garis. Kata bung Bendol (Benny Dollo) yang menjadi komentator di akhir pertandingan, diposisi depan, Greg Nwokolo itu terlalu ambisius, tidak mau berbagi bola. Selalu bola ditahan dan di shooting sendiri, kecuali sudah kepepet dikepung musuh baru mau lepas bola. Sifat macam ini tak layak masih timnas, karena terlalu individualistis, seakan2 timnas tanpa dia itu pasti kalah. Lalu, di posisi gelandang, Ahmad Bustomi juga tampil jelek. Mungkin karena terlalu banyak makan SOSIS dan KACANG kali ya.

Kesimpulannya, coach Jacksen juga jangan terlalu banyak memasang pemain senior dalam tim. Pemain berpengalaman itu dibutuhkan, asalkan pengalaman itu adalah pengalaman2 positif. Kalau pengalamannya adalah kalah terus, yiahhh mending pakek U-19 aja. Dengan status juara AFF U-19, lolos dengan status juara grup ke putaran final piala AFC 2014 di Myanmar, dan yang paling mentereng, menang atas Korea Selatan 3-2. So, jangan berharap dengan pemain-pemain senior lagi yang isinya hanya sekumpulan pemain EGOIS dan BINTANG IKLAN. Harus berani lakukan regenerasi. Lihat pemain-pemain di SAD itu, dikemanakan mereka? Jangan cuma disimpan di lemari baju. Turunkan mereka, biarkan mereka bermain.

Demi uang, apapun dilakukan, termasuk rela dihina negara lain.
Lihat beberapa pertandingan ujicoba timnas senior beberapa waktu lalu dengan berbagai label, seperti Indonesian XI, Indonesian Selection, Indonesian All Star, dsb saat menghadapi tim-tim elite liga Inggris, yang jelas hanya ingin mengeruk keuntungan saja. Bukannya melakukan ujicoba resmi dengan negara-negara tetangga yang selevel, agar menaikkan ranking FIFA, ini yang dilawan tim-tim yang mungkin 50-100 tahun lagi baru bisa seimbang. Hasilnya kita dipercundangi dari tim-tim elite itu, malah sampai menjadi LELUCON MEDIA INGGRIS, yang mengatakan bahwa NYAMUK LEBIH MENYULITKAN KETIMBANG INDONESIA. Inilah hasil kerja sama promotor (saya tidak tahu promotor sialan mana ini) dan PSSI.

Inilah skuad Indonesia vs China di Pra Piala Asia 2015:

Indonesia (4-4-2) : I Made Wirawan (GK); Victor Igbonefo, M. Roby, Ruben Sanadi, Tinus Pae; M. Taufiq, Ahmad Bustomi (Vendry Mofu), Slamet Nurcahyo (Titus Bonai ’45), Raphael Maitimo; Boaz Solossa, Greg Nwokolo.

China (3-6-1): Zeng Cheng (GK); Sun Xiang, Du Wei, Liu Jianye; Wang Yongpo, Zheng Zhi, Wu Xi, Yang Hao, Wu Lei, Zhang Xizhe ; Yu Dabao.

Tidak ada komentar: