Suporter Menangis, Ketua PSSI Cuma Bisa Minta Maaf

Sungguh tragis nasib timnas Indonesia kali ini. Setelah memecahkan rekor Guinness World Record dengan kategori kiper tercepat yang dikartu merah wasit(menit ke 2") dalam suatu pertandingan resmi internasional dan memecahkan rekor kebobolan terbanyak timnas setelah dibantai Denmark 9-0 pada tahun 1974 di Kopenhagen, ketua PSSI Djorhar Arifin dan Penanggung jawab timnas Bernard Limbong hanya bisa minta maaf kepada seluruh suporter timnas Indonesia.

Padahal sejak awal pengiriman pemain, sangat jelas terlihat sudah seperti "mengalah" dengan lebih banyak menurunkan pemain muda yang minim jam terbang. Dalam skuad juga, pak Djohar menolak untuk menurunkan pemain yang bermain di liga IPL yang tidak sah itu. Hasilnya, pemain-pemain muda yang semuanya bermain di liga sah PSSI, LPI, dibantai 10-0 oleh Bahrain di Kualifikasi PPD 2014 Zona Asia.

Seperti biasanya, wasit juga yang akhirnya dikambing hitamkan. Tapi saya menduga, sudah ada "permainan" dibelakang layar. Skornya menurut saya seperti sudah diatur, karena Bahrain jelas memerlukan menang dengan skor besar untuk bisa lolos ke Babak selanjutnya. Semua seperti kelihatan sedang memainkan sandiwaranya diatas panggung, dengan hanya melontarkan satu kalimat permintaan maaf bagi seluruh suporter fanatik timnas.

Dengan ini pribadi saya meminta agar ketua PSSI yang sekarang untuk legowo mundur saja, karena sudah bikin malu PSSI. Apa yang bisa dibanggakan dari kepengurusan PSSI yang sekarang? Semenjak pergantian kekuasaan dari NH ke bung Djohar, kemampuan timnas senior terlihat jeblok. Gonta-ganti tim kepelatihan yang tak jelas sampai kisruh dualisme kompetisi dan kepemimpinan yang lebih sering muncul.

oh, PSSI, sungguh malang nasibmu...