11 November 2011

Timnas U-19 Indonesia Gagal di AFC Cup (Piala Asia U-19)


Timnas Indonesia U-19 akhirnya dipastikan gagal lolos ke babak selanjutnya, setelah di babak penyisihan grup, Indonesia hanya meraih poin 7, dibawah Australia (12), China (7), Indonesia (7), Singapura (1) dan Makao (1). Indonesia bermain Imbang melawan China, tapi China menang selisih gol yang besar, sehingga memaksa Indonesia untuk turun ke peringkat 3. Sebenarnya masih ada 1 tempat sebagai peringkat 3 terbaik, sayang dalam hal ini, Korea Selatan yang akhirnya mendapatkannya dengan point 9 (Indonesia hanya point 7).

Yang namanya kalah memang sakit. Tapi bukan berarti kita berhenti untuk berkembang. Kita harus terus mengandalkan semua usaha, baik itu melalui pembinaan luar negeri (seperti proyek SAD), menaturalisasi pemain asing (baik keturunan Indonesia ataupun pemain yang telah lama bermain di Liga Indonesia) dan pembinaan di lokal di club-club. Semua jalan harus dijalankan. Nantinya, pelatih kepala kita juga memiliki banyak variasi pilihan pemain, tidak mentok itu-itu saja (contoh si BP, sudah 10 tahun, dia-dia saja di lini depan kita. Tanya kenapa? karena tidak ada yang mampu mengimbangi atau setidaknya menyamai skillnya untuk menggantikannya).

Kita tidak bisa men-cap produk SAD gagal sepenuhnya juga, karena pemain yang diturunkan di AFC Cup 2011 ini toh tidak 100% dari U-19, karena ada beberapa nama yang masih ditinggal di tim SAD Uruguay untuk tetap melanjutkan kompetisi liga disana (Torneo de Honor), ada juga yang sudah bergabung dengan club vice (Belgia) dan penarol (Uruguay) serta ada juga yang lagi memperkuat Timnas U-23 di ajang SEAGAMES 2011. Jadi pelatih kepala tim U-19 (SAD), Cesar Payovich memutuskan untuk mengambil separuh tim U-19 (yang sudah 4 tahun di Uruguay) dan separuh tim U-17 (yang baru 1 tahun di Uruguay), agar semua kompetisi yang sedang berlangsung dapat diikuti (SEAGAMES, AFC Cup, dan pemain yang sudah bermain di Vice Belgia dan Penarol).

Justru sekarang, jika mau mengandalkan pembinaan lokal, Liga Indonesia aja masih belum jelas. Dengar kabar Liga Indonesia mau terbagi 2, ada yg ikut PSSI ada jg yg mau bikin liga sendiri. Terus pemain asing juga masih dikasih jatah 4 - 5 orang. Ditambah lagi kondisi Liga yang sudah vakum lebih dari 6 bulan akibat konfik yang berkepanjangan antara PSSI dan LPI serta pemilihan ketua PSSI baru. Semua sangat melemahkan kondisi kita di tahun ini. Jadi, jangan terlalu pesimis, dan malah jadi egois dengan menyalahkan salah si A, salah si B, atau proyek A gagal, proyek B gagal, dll. Semua harus terus bekerja keras. Semua proyek tidak ada yang gagal. Lagian dana PSSI juga bisa ditambah apabila dibutuhkan. Tidak hanya mentok di angka 100. Bisa jadi 200, bahkan lebih. Jadi tidak usah takut kehabisan dana untuk pembiayaan, asalkan jelas penggunaannya. Kalau bukan kita sebagai suporter yang mendukung, siapa lagi yang akan mendukung timnas kita ini? negara tetanggakah?

2 komentar:

Blog Tutorial Untuk Indonesia mengatakan...

Kalah menang tetap kita dukung buat Indonesia

Rendi7936 mengatakan...

thanks bwt info dotany ckup membantu.
nice share

see you later