17 Juli 2010

Rencana Rekrut Fatih Terim Dikritik Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan

Belakangan ini muncul wacana untuk mendatangkan pelatih tenar asal Turki, Fatih Terim, untuk terlibat di timnas Indonesia. Jika pun terwujud, Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan tak yakin Terim bisa sukses. Posisi pelatih timnas saat ini masih dipegang Alfred Riedl. Dia diberi misi membawa Indonesia meraih prestasi tertinggi di cabang sepakbola SEA Games 2011.

Sementara itu, pemerintah juga tengah menelaah kemungkinan untuk merekrut Terim guna membesut timnas. Hal ini amat didukung oleh PSSI sebagai asosiasi tertinggi sepakbola Indonesia. Jika sukses, Riedl akan difokuskan ke Timnas U-23 sementara Terim timnas senior. Targetnya tentu adalah membawa 'Merah Putih' berprestasi di level internasional, Asia dan bahkan Piala Dunia.

Hal ini niscaya mengundang pujian dan optimisme atau malah cibiran dan pesimisme. RD, misalnya, yang memuji upaya mendatangkan Terim, yang juga dia nilai sebagai sosok hebat, kendati tak yakin mantan pembesut AC Milan dan Fiorentina itu bisa sukses di Indonesia.

Rahmad Darmawan bukannya tanpa bukti mendasarkan penilaian itu. Menurut analisisnya, sudah banyak pelatih asing yang gagal ketiga menangani Timnas Indonesia. Menurutnya, kedatangan Fatih Terim patut mendapatkan apresiasi. Namun, lebih bagus jika memberikan kesempatan kepada pelatih lokal untuk belajar ke luar negeri ataupun mendatangkan instruktur dari luar.

"Fatih adalah pelatih berkualitas, nanti bisa dilihat dari tolok ukurnya, sebab jika dia gagal maka akan dilihat apakah pelatihnya yang salah atau sistemnya," demikian salah satu kutipan Rahmad Darmawan.

Sebenarnya saya sudah malas untuk berkomentar lebih jauh mengenai timnas Indonesia, yang apabila dibahas pun tak habis masalahnya. Tapi mendengar bahwa PSSI akan merekrut Fatih Terim, saya salut atas inisiatif tersebut. Tak tahu apakah memang murni dari ketulusan hati para pemimpin di tanah air ini, atau sebagai umpan politik 2014.

Tapi, begitu mendengar kritikan komentar dari pelatih Rahmad Darmawan, sebagai salah satu pelatih yang cukup disegani di tanah air, saya sungguh kecewa. Maksudnya apa coba? Situ menyalahkan bahwa banyak pelatih asing yang gagal membangun tim. Terus apa pelatih lokal sudah bisa membangun tim? Kalau yang dipermasalahkan adalah sistem ditanah air (seperti salah satu komentar diatas RD), sistem yang bagaimana?



Apakah penggunaan jumlah pemain asing dalam sebuah tim? Kalau benar begitu, coba situ lihat, berapa banyak pemain asing yang Sriwijaya FC pakai? Terutama di lini depan, diisi oleh 3 pemain asing, seperti Keith Kayamba Gumbs, Pavel Solomin, dan Mustopa Aji. Terus, bagaimana para pemain lokal bisa bermain? bagaimana bisa memberikan jam terbang kepada pemain muda? Apa guna tim U-23 Sriwijaya FC? Opo tumon! Cacad! Pelatih Rahmad Darmawan Cuma bisa cuap-cuap, sementara dia tidak mendukung pembinaan pemain muda di tanah air.

Meski PSSI menetapkan jumlah pemain asing 5 untuk setiap tim, apakah sebuah tim tidak bisa menolaknya, dengan hanya menggunakan 3 jasa pemain asing, atau bahkan tidak sama sekali! Maka sekali lagi, memang betul adanya, sistem Liga di tanah air harus dibenahi. Beberapa sudah mengarah ke perubahan, seperti mewajibkan setiap tim untuk menggunakan dana sendiri, tidak lagi menetek ke APBD, meski tim menjual sekelas Persija MASIH menggunakan dana APBD sebesar 40 Milyar untuk kelangsungnya timnya di musim 2010/2011. Tak tahu apakah ada muatan politik didalamya atau tidak.

Karena, pelatih sekelas Jose Mourinho pun tidak akan bisa membawa Indonesia berprestasi, sementara kondisi liga kita (LSI) SEKELAS LIGA TARKAM. Pemain skill pas-pasan karena jam terbang minim. Juga masih ada mental Pelatih ”Bendol” dengan prinsip ”aman”, hobi bertahan, yang penting tak kalah banyak. Paling akhir, pimpinan puncak PSSI yang mantan napi, bahkan pelatih timnas senior sekarang ini pun, Alfred Rield tidak tahu sepak terjang dari Nurdin Halid...

4 komentar:

Zippy mengatakan...

Yah...itulah orang Indonesia.
Paling suka ngomentari, tapi dianya sendiri kosong gak ada apa2'nya.
Emang deh, komentator sejati :D

andry sianipar mengatakan...

hello-
wah.. saya tidak setuju dengan commentarnya Zippy..
bagaimanapun ini adalah negara kita yg tercinta.. kalau ada yng kurang baik dari negeri ini sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memperbaikinya... bukan malah menghujat negri sendiri...

darahbiroe mengatakan...

hahha
orang indonesia pokoknya hebat
aku ijin lewat ajah dahhh

selamat pagi blogwalking
:D

Manajemen Emosi mengatakan...

he he he kritik membangun he he he he