13 Agustus 2014

Timnas U-19 Gagal Melaju ke Semifinal Ajang HBT 2014

Timnas U-19 2x dibantai dengan skor telak 3-1 saat melawan Brunei U-21 dan Vietnam U-21 di ajang Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) 2014. Dengan hasil ini, Timnas U-19 akan sangat sulit untuk menembus babak semifinal karena baru mengantongi 1 point saat bermain 0-0 dengan Malaysia U-21 di pertandingan pertama; meski masih tersisa 2 laga lagi masing-masing melawan Kamboja U-21 dan Singapura U-21.

So, ini lampu merah buat Timnas U-19. Jangan terbuai dengan hasil yang sudah didapat lalu. Lebih baik babak belur di ajang HBT ini ketimbang public di buat malu akibat expektasi tinggi di ajang Piala Asia U-19 yang akan di gelar di Myanmar Oktober nanti. Salut juga untuk pengurus PSSI yang berani mengubah jadwal Timnas U-19 yang seharusnya akan berlaga di turnamen COTIF Spanyol dengan ajang HBT ini; mengingat ajang ini lebih cocok dan lebih sarat emosional karena menghadapi negara-negara sesama Asia Tenggara.

Jangan ikut-ikutan timnas senior (biar engga malu, digabung dengan pemain-pemain asing yang berlaga di liga) yang mau saja dibantai dengan skor telak melawan tim-tim eropa dengan alasan mendapat pengalaman. Pengalaman apa yang mau didapat kalau sudah kalah 8-0? Hanya malu yang akan didapat! Selain itu, jangan juga public terlalu koar-koar atau sesumbar mau menantang timnas senior kita. Lawan timnas U-21 negara-negara lain saja babak belur, apalagi timnas senior kita? Mereka sudah lebih banyak makan asam garam tahu.

Sisa 2 bulan ini diharapkan coach Indra Syafri mempersiapkan anak-anak asuhnya di ajang Piala Asia U-19 nanti. Jangan dulu sesumbar mau juara. Tidak menjadi juru kunci saja itu sudah prestasi yang luar biasa. Tim ini meski sudah bersama selama 1,5 tahun dan menjalani hampir 30 pertandingan ujicoba melawan klub-klub lokal tanah air, tapi grafiknya biasa saja. Mungkin memang sudah sampai disitu kemampuan para pemain. Indonesia kalau mau sama seperti Brasil butuh 100 tahun lagi; perlu beberapa kali regenerasi gen. Tak mungkin kita peringkat 160 Dunia mau langsung juara dunia? Saya kira sekali lagi expektasi dari masyarakat terlalu tinggi.

Tidak ada komentar: