![]() |
Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai elemen menutup jalan saat melakukan unjukrasa di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta (28/10). (Sumber : tempo.co) |
Kalau sudah begini, jangan kaget kalau nanti banyak perusahaan asing bakal "angkat kaki" dan pindah ke negara lain, seperti ke China. Disana biaya produksi rendah. Bahkan perusahaan domestik juga mulai pikir-pikir untuk memindahkan pabriknya ke luar negeri, atau mungkin mendatangkan pekerja asing. Paling hanya nanggung mess karyawannya saja dan makan-minum. Wong kalau upah yang diminta 4 juta, di China aja hanya 1/2 dari itu. Kalau minta upah tinggi, asal kerja bagus-rajin, okelah. Tapi tahu sendiri kan gimana pola kerja buruh di Indonesia?
Ini Tuntutan Komponen Hidup Layak Buruh 2014
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia meminta adanya penambahan komponen hidup layak (KHL) dalam penghitungan Upah Minimum Provinsi 2014. Tahun lalu, Dewan Pengupahan DKI Jakarta hanya dihitung 60 KHL. Mereka menuntut ada penambahan menjadi 84 komponen sebelum penetapan UMP 2014, yang harusnya ditetapkan akhir Oktober ini.
Di sektor sandang ada penambahan 10 komponen yang ditetapkan buruh sebagai komponen kelayakan. Penambahan tersebut antara lain kepemilikan jaket kulit sintetis (1 potong per tahun), baju tidur setara katun (6 potong per tahun), sandal semidinas kulit (2 pasang per tahun), tas kerja ukuran sedang (1 buah per tahun), sapu tangan (6 buah per tahun), dompet kulit (1 buah per tahun), jam tangan, jam dinding, payung, dan topi (masing-masing satu unit per tahun).
Di sektor perumahan ada penambahan 12 item. Antara lain dispenser (1 unit per 3 tahun), mesin cuci (1 unit per 3 tahun), sapu lidi dan sapu ijuk (2 unit per tahun), talenan plastik (1 unit per 2 tahun), tikar (2 unit per 2 tahun) dan gunting stainless (1 unit per tahun). Di sektor pendidikan ada penambahan satu komponen, yakni televisi minimal ukuran 19 inci (1 unit per tiga tahun).
Di sektor kesehatan ada pengurangan komponen. Semula ada komponen sisir dan deodorant biasa minimal satu unit per tahun. Namun, komponen itu kini dimampatkan pada sarana kesehatan, bersama penambahan subkomponen lain seperti gunting kuku, cotton bud, parfum, lipstik, hand and body lotion serta pembersih muka. Dua komponen itu diganti dengan satu komponen suplemen kesehatan.
Di sektor transportasi dan kemasyarakatan ada penambahan dua komponen, yakni handphone minimal satu unit beserta pulsa yang belum ditentukan besarannya. Selain itu, ada penambahan komponen kegiatan kemasyarakatan mencakup iuran keamanan, iuran sampah, dana sosial, dan iuran RT yang perlu dibayarkan tiap tahun.
Terakhir, di sektor rekreasi dan tabungan tak ada penambahan komponen. Namun, besaran untuk komponen tabungan naik dari dua persen tahun lalu menjadi tiga persen tahun ini, dihitung dari total 84 komponen yang diajukan buruh sebagai komponen hidup layak 2014.
Atas penghitungan yang diklaim mengacu pada nilai regresi Badan Pusat Statistik ini, buruh menghitung harusnya ada kenaikan nilai KHL 2014 menjadi 2,76 juta. Angka ini jauh lebih tinggi dari yang telah disepakati Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta dan Asosiasi Pengusaha Indonesia, sebesar Rp 2,29 juta. (Sumber : http://bit.ly/1iwmgbi)
Hahaha. Buruh sekarang sudah minta TV dan Handphone. Untung HP nya engga dipatok mereknya S4 atau iPhone/iPod/iPad. Bisa mampos perusahaannya. Kalau TV nya, mungkin minta yang model LCD/LED, gkgkgk. Esok-esok, mereka pasti minta motor honda; dan mungkin mobil AGYA/AYLA. Eh, ini buruh apa BOS ya? Kok mintanya macam-macam? Satu lagi, kalau belum siap nikah juga jangan NGEBET KAWIN. Ntar susah tanggung kebutuhan istri - anak. Kalau merasa mendapat upah yang kecil, ya jangan kerja jadi buruh. Gak ada yang maksa kok kalian jadi buruh. Jadi BOS aja! hahaha. Jadi pengen jadi buruh kok ngeluh.
Gua aja udah jadi OP Warnet 5 tahun gak pernah ngeluh tuh. Padahal pendidikan gua S1. Cek aja berapa gaji OP Warnet. Untung-untungan bisa 1,5 juta; rata-rata di 600-700 ribu. Teman sekuliah gua yang juga S1, sekarang kerja di bank juga cuma dapat gaji 1,3 juta sebagai tukang cari nasabah/kartu kredit. Hidup itu harus disyukuri. Kebutuhan gak akan pernah tercukupi kalau kalian gak pernah merasa puas. Sekali lagi, kalau rasa keberatan jadi buruh, ya jadi BOS aja. Siapa yang paksa kalian jadi buruh, untuk diperintah orang?
Jadi entrepreneur/wirausaha aja. Dorong tuh gerobak mie bakso. Malu? Siapa bilang tukang dorong gerobak itu buruh/babu/hina? Mereka itu BOS tahu! BOS dari gerobak beserta isinya. Tidak NGEMIS GAJI/UPAH. Kebanyakan orang Indo itu, hanya mau kerja enak, nyaman, cepat naik pangkat/jabatan dan pengen gaji/upah segede gajah. Tidak mau kerja berat atau kerja yang memalukan, seperti menjadi TUKANG DORONG GEROBAK BAKSO diatas. Padahal mereka itulah calon-calon wirausahawan. Pernah nonton sinetron TUKANG BUBUR NAIK HAJI? Yup! Itulah perjuangan hidup yang sebenarnya.
Kesimpulannya : ORANG KADANG TERLALU MALU UNTUK MEMULAI HAL-HAL KECIL. Maunya langsung sukses menjadi bos (banyak duit), mau segera punya pegawai dan perusahaan besar. Karena itu orang lebih suka mencari jalan lain asal bisa mendapat penghasilan tetap dan lumayan yaitu dengan bekerja pada orang/perusahaan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar