02 Januari 2013

Anak Pejabat Hatta Rajasa Tabrak Orang Sampai Mati

Pihak keluarga Hatta Rajasa melakukan konfrensi pers kepada wartawan. Tampak istri dari Hatta Rajasa mengusap air mata, semoga bukan air mata palsu.
Anak Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Muhammad Rasyid Amrullah, terlibat dalam peristiwa penabrakan lakalantas yang mengakibatkan korban 2 orang pada tanggal 01 tahun baru kemarin. Hingga saat ini petugas kepolisian dan Jasa Marga belum juga memberikan penjelasan. Mobil nahas itu juga belum juga diketahui diamankan di mana.

"Informasi yang saya terima begitu (Anak Hatta Rajasa)," ujar petugas Jasa Marga yang enggan disebutkan namanya. Kasus tabrakan ini kini ditangani oleh Polda Metro Jaya. Namun Pihak Polda juga belum bisa memberikan keterangan perihal hal ini. "Nanti saya cek dulu (apakah benar sopir BMW adalah anak Hatta Rajasa)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto. (YAHOO NEWS)
Polisi cenderung menutup-nutupi kasus ini agar tidak diekspost dengan berlindung dibalik Undang Undang Pers. Lihat saja kutipan kalimat yang terucap dari pihak Polda Metro Jaya diatas, cenderung cari aman. Padahal ada kasus yang serupa tahun lalu, dimana seorang pengemudi menewaskan 9 orang, itu enggak pake lama, hanya 1x24 jam pengemudinya sudah langsung ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Nah ini sudah ada jatuh korban 2 orang, eh anaknya Pak Hatta Rajasa malah "diamankan" di salah satu rumah sakit. Ntah betul RS apa sudah dilarikan ke LN, tidak ada yang tahu. Yang penting anaknya tidak masuk bui. Mungkin mau nunggu koordinasi dulu dengan petinggi, apa boleh berita ini dieskpost, apa perlu dibuatkan "skenario" lain.

Ivan, keluarga Harun korban tewas akibat ditabrak BMW X5 yang dikemudikan M Rasyid Amrullah anak dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku dihubungi pihak Polda Metro Jaya. Dia mengatakan orang yang mengaku polisi itu menyuruh jenazah Harun untuk segera dibawa pulang. "Yang dihubungin saya dari Polda Metro Jaya, lewat telepon," kata Ivan saat mendatangi kamar jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (1/13). Menurut Ivan, pelaku penabrak sudah berniat meminta damai untuk itu keluarga korban diminta segera mengurus jenazah Harun. "Dia (polisi) minta cepet dibawa aja. Alasannya biar urusan cepat selesai. Pihak penabrak udah mau damai. Baru tahu saya ini kalau yang nabrak anak pejabat," ungkapnya. (MERDEKA.COM)
Keluarga korban juga sudah dihubungi oleh "perwakilan/utusan" (polisi) dari pak menteri untuk ajak damai dengan cara akan menanggung seluruh ongkos biaya pemakaman dan kehidupan anak-anak keluarga korban, dengan cara menyekolahkan hingga S1. Saya tidak bilang langkah ini salah, tapi tergolong salah satu cara "suap" agar pihak keluarga korban diam, kalau tidak, ya anda tahu sendiri, "preman2" yang tidak tahu dari mana akan datang mengganggu keluarga korban sampai mati.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Chryshnanda Dwilaksana meminta agar publik tak menghakimi Rasyid Amrullah Rajasa. Menurutnya, kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tidak disengaja dan semua manusia tentu bisa mengalaminya. "Ini merupakan kejadian ketidaksengajaan. Yang utama bagaimana menyadarkan masyarakat dalam berlalu lintas. Memberikan edukasi," ujar Mantan Dirlantas Polda Riau ini dalam keterangan tertulis yang diterima (Liputan6.com)
Menurut Polda, kecelakaan yang dialami anak Hatta Rajasa adalah tidak disengaja. Lalu kalau tidak disengaja lantas kenapa? Dibebaskan pak? Sengaja atau tidak, tetap hukumnya adalah masuk BUI/PENJARA! Kita rakyat biasa, jangankan nubruk orang sampe mati, senggol aja pake mobil/motor itu sudah bisa dibui kalau pengacaranya hebat. Ini sebenarnya sudah kelihatan kalau pihak polisi mau "menyederhanakan" kasus ini agar diselesaikan secara kekeluargaan.

Kita lihat saja, beranikah polisi menetapkan anak salah satu petinggi negeri ini (besan dengan presiden RI) menjadi tersangka, dan menghukumnya masuk PENJARA/BUI? Apa hanya didenda saja, atau hanya dijadikan tahanan rumah saja? Atau mungkin nantinya hanya disuruh menyesali dan minta maaf saja kepada keluarga korban? Kalau benar akan terjadi seperti itu, jelas ada perlakuan yang berbeda dengan kita sebagai masyarakat biasa dengan pejabat, dan ini TELAH MENCIDERAI KEHIDUPAN HUKUM DITANAH AIR, karena kasus kejahatan sengaja ditutupi bahkan tidak diberi sanksi, KARENA UANG TELAH BERKUASA.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Biasa, anak pejabat, sukanya hura-hura. Giliran kena masalah, eee berlindung dibalik bapaknya!!!

Kasus ini akan mempengaruhi posisi tawarnya bapak Hatta R dalam proses pemilu 2014 nanti, termasuk dengan partainya sendiri, apabila terus melindungi anaknya.