30 Juli 2016

Pengembalian Barang Lazada; Tanggung Jawab Siapa?

Hari ini pertama kali saya me-retur kembali pesanan barang yang saya terima dari Lazada. Boleh dibilang ini kali pertama dari pembelian yang gagal; alias dikembalikan karena salah kirim. Inilah resikonya kalau quality control di Laza tidak jelas. Mereka mengadopsi setengah gaya Bulalapak/Tokopedia dan setengah gaya sendiri.

Setengah gaya dari Bukalapak/Tokopedia artinya (1) sekarang semua orang sudah bisa berjualan di Lazada tanpa seleksi yang terlalu ketat; dan  (2) Anda mau punya barang atau tidak (sistem dropship) sekarang bukan masalah. Mereka hanya minta komisi 2-5% saja untuk setiap proses transaksi. Makanya dari 1000 produk, sekitar 78,33% produk mall online Lazada lebih mahal dibanding mall online lain. Yup, mahal karena branding bagus; mall online pertama di Indonesia. Namun sekarang trafiknya sudah turun, kalah sama pesaing sejenis. Cek saja Alexa rank nya sudah di kisaran 800an, beda sama tokopedia di kisaran 300an. Alexa rank kalau sudah kisaran Top 1000 setiap ranking trafiknya berbeda sampai 50K lho.



Setengah gaya sendiri; yup dulu 90% barang yang dijual di Lazada itu PUNYA SENDIRI. Makanya mereka ada warehouse/gudang pengiriman. Cuma ya karena persaingan makin keras, dan mungkin mereka rasa rugi menyimpan banyak produk gagal jual, akhirnya mulai lepas 'saham' nya ke penjual perorangan. Sekarang persentasenya sudah terbalik dari angka diatas. Meski begitu, setiap perorangan yang berjualan di Lazada diwajibkan untuk menggunakan LABEL LAZADA, tidak boleh pakai label identitas toko sendiri. Jadi tanggung jawab tetap ada di pihak Lazada, dimana setiap retur pengembalian barang akan kembali ke gudang warehouse mereka. Nanti urusan mereka yang akan mengubungi penjual/pelapak nya.

Untungnya proses pengembalian barang di Lazada tidak susah. Singkatnya, Anda hanya perlu :

1. Login ke akun lazada, lalu ke bagian 'pesanan saya', lalu klik retur barang. Isi alasan kenapa barang dikembalikan, dan tentukan apakah mau ditukar dengan barang yang sama atau kembali uang.
2. Isi dan cetak formulir pengembalian online.
3. Packing kembali box barangnya, isi formulirnya di dalam, lalu tempelkan stiker pengembalian barang (kalau ada; kalau tidak ya tidak mengapa, cetak saja formulirnya lagi lalu tempel diluar paket box barang).
4. Kirim lewat JNE, nanti biaya nya akan diganti (maksimal 40 ribu). Kalau mau gratis katanya bisa lapor lewat kantor POS cuma belum pernah coba.

Setelah itu tinggal berdoa saja agar barang cepat sampai di gudangnya mereka. Saran saya, jangan ambil opsi tukar, lebih baik opsi kembalikan dana, karena akan lebih banyak makan waktu. Alasannya karena :

1. Mereka harus kirim lagi barangnya ke toko penjual/pelapak (butuh 3-5 hari kerja) untuk ditukar.
2. Lalu penjual mengirimkan kembali barangnya ke Anda.

Apalagi barang elektronik, selisihnya bisa 10-25% dibanding penjual perorangan di Tokopedia. Karena sistem (1) sort by penjualan terbanyak dan (2) sort by harga; dan (3) sistem reputasi penjual akan sangat bersaing disana karena TRANSPARAN.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kalau kirim lewat jne bisa?

harni mengatakan...

Ga bisa cetak label pengembalian, bisa tulis manual ga y?