04 September 2015

Ciri Facebook Fanspage Abal-Abal

Facebook Fanspage adalah sebuah sarana media promosi yang cukup efektif bila anda tahu cara menggunakannya. Bagi kaum blogger, dengan sebuah fanspage, anda bisa mengarahkan pengguna Facebook untuk menuju langsung ke halaman-halaman blog anda; dengan demikian trafik blog anda akan meningkat. Bagi penjual online, dengan fanspage, barang/jasa yang anda jual bisa dibaca/diketahui oleh pengguna Facebook; siapa tahu ada yang berminat; dengan demikian anda akan memperoleh keuntungan. Namun belakangan ini saya menemukan ternyata banyak sekali Facebook Fanspage abal-abal. Ciri utamanya adalah :

1. Mempunyai banyak likers, namun miskin respon dari para likersnya; seperti minimnya like, minimnya share, atau bahkan sepi dari komentar. Dengan model page seperti ini, apa yang bisa anda harapkan? Bagi penjual, apakah anda yakin produk yang anda tawarkan akan laku? Sebuah Facebook fanspage dengan "pengikut" 16 ribu likes namun hanya mendapatkan respon 2-3 like/update status apakah itu wajar? Ini saya jamin pagenya hanya dibangun dengan 2 cara :
a. Menggunakan jasa likers yang banyak ditawarkan orang di Google search engine. Hasilnya likers anda meningkat, tapi yang like adalah akun bodongan, alias akun palsu, atau akun boot, bukan human, akun GBan, dsb. Anda bayar mahal namun yang anda beli hanyalah jumlah likersnya saja agar kelihatan banyak. Namun apakah itu akan berguna/menunjang penjualan anda? Kenapa anda menghindari Facebook Ads yang lebih bermutu? Harganya memang bisa 4-5x lebih mahal (dengan satuan per like) dari jasa serupa yang ditawarkan orang, tapi sangat berefek nantinya karena yang like adalah benar-benar human yang menyukai produk anda. Jika masih bingung, anda perlu membaca artikel Cara mendapatkan banyak like di Facebook lewat Advertise ini.
b. Membeli sebuah page "dadakan". Saat ini banyak artis-artis dadakan muncul ke permukaan, dan hal itu dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mengeruk keuntungan dengan membuat fanspage artis ybs agar di like orang. Contoh terbaru adalah seorang siswi Tionghoa yang menjadi pembawa baki bendera di Istana Negara, mendadak menjadi tenar karena diliput berbagai media. Hasilnya belasan fanspage bodongan langsung dibuat orang dengan harapan mendapat like yang cepat dari pengguna Facebook. Namun setelah "badai efek" mereda sekitar 2-3 minggu, pembuatnya akan menjualnya; tentu saja dengan merubah judul page nya.
2. Banyak likers, namun miskin aktivitas. Mungkin anda memiliki keterbatasan waktu, sangat sibuk dengan aktivitas dunia nyata anda; sehingga jarang mem-posting status terbaru di page yang anda kelola. Dengan jumlah likes sebanyak 16 ribu, apakah wajar jika update statusnya hanya sebulan sekali, seminggu sekali, atau bahkan 3 hari sekali? Jangan heran nanti apabila akan banyak yang unlike page anda karena dirasa kurang bermanfaat. Jika anda merasa sangat sibuk dengan bisnis dunia real (dengan omzet keuntungan belasan juta/bulan); kenapa tidak menyewa seseorang yang bertugas khusus untuk mengelola Facebook Fanspage anda di dunia maya? Ini tandanya anda belum terlalu paham kekuatan media sosial yang bisa menunjang penjualan dan brand pada bisnis anda.
3. Page yang isinya autopost dari RSS Feed blog/web. Ini yang paling menjengkelkan. Isinya hanya autopost dari blog/web; tidak pernah menyapa pembaca nya (likersnya) walaupun hanya sekedar "say hello" saja. Sebuah page yang baik adalah yang bisa berinteraksi dengan para likersnya. Jangan melulu hanya post barang/jasa yang anda tawarkan, testimoni2 yang anda screen shoot agar meyakinkan orang, dsb. Orang akan cepat bosan jika seperti itu terus tanpa ada variasi yang menarik. Mereka akan menganggap page anda seperti "iklan berjalan"; lama kelamaan pasti akan di unlike. Ini prinsip page yang dikelola dengan sistem cari gampang; bukan dengan hati.

Tidak ada komentar: