
Untuk membuat masyarakatnya lebih sehat, pemerintah Denmark menetapkan 'fat tax' atau pajak lemak yang membuat harga makanan berlemak lebih mahal. Dengan demikian, diharapkan orang akan memilih makanan sehat ketimbang makanan berlemak. Mulai 1 Oktober 2011, pemerintah Denmark menetapkan kebijakan pajak lemak untuk makanan-makanan berlemak sehingga membuat harganya lebih mahal. Besarnya pajak adalah 16 kroner Denmark per kilogram lemak jenuh atau sekitar US$ 6,27 (Rp 56 ribu) per pon lemak jenuh. Pajak ini akan terasa mahal ketika kandungan lemak jenuh dalam makanan melebihi 2,3 persen.
Pajak lemak tidak bertujuan untuk membatasi obesitas. Menurut Organization for Economic Cooperation and Development, tingkat obesitas di Denmark adalah 13,4 persen untuk tahun lalu, yaitu berada pada tingkat lebih rendah dari 15,5 persen, yang merupakan tingkat rata-rata pada negara-negara di Eropa. Tetapi Denmark tertinggal dalam angka harapan hidup dan Denmark berharap pemberlakuan 'fat tax' akan dapat meningkatkan umur rata-rata 3 tahun pada dekade berikutnya.
Pajak lemak pertama kali berlaku di Denmark. Kebijakan ini akan segera diikuti oleh Finlandia dan Rumania. Di Amerika Serikat telah terdapat pajak untuk makanan yang tidak sehat, namun tampaknya 'soda tax' untuk gula dan minuman bersoda belum akan berlaku dalam waktu dekat.
3 komentar:
wah, ada2 aja. buat menghilangkan kegemukan ya. hehee
ya. jadi supaya masyarakatnya lebih sehat :)
Denmark ngurusin lemak.
Kemarin nonton Channel News Asia, di Singapur malah sibuk ngurangi konsumsi garam.
Indonesia sibuk apa ya? :D
Posting Komentar