12 Maret 2011

Tsunami Melanda Jepang

Gempa yang terjadi kemarin di Kota Oarai,Jepang sudah merengut 200-300an jiwa. Akibat peristiwa ini, Jepang benar-benar mengalami kerugian yang sangat besar. Kota Oarai nyaris hancur porak-poranda dan hanya menyisakan beberapa bangunan tinggi. Belum lagi kegiatan perekonomian yang lumpuh akibat bencana Tsunami yang melanda ini. Hingga sekarang belum dikabarkan adanya korban jiwa yang berasal dari Indonesia akibat peristiwa tsunami yang melanda di negara matahari terbit itu.

Sementara air kiriman Tsunami dari Jepang yang kabarnya akan mendekati wilayah perairan Propinsi Sulawesi Utara dalam beberapa jam, khususnya di kota Manado-Bitung tidak terbukti, setelah sampai pukul 21.00 WITA tidak terjadi apa-apa. Tapi meski begitu, warga kota Manado dan Bitung memang tampak panik. Ribuan pengunjung kawasan boulevard mall yang berada di tepi pantai Manado langsung berhamburan keluar dan segera mencari tempat yang lebih aman begitu isu tsunami ini melanda. Mungkin gara-gara perhitungan seperti yang tampak dibawah ini yang membuat warga panik.



Rupanya air kiriman (tsunami) yang berasal dari Jepang tertahan banyak di negara kepulauan terbesar ke dua di dunia, Philipina. Dikabarkan disana tsunami hanya terjadi dengan ketinggian 30cm hingga 1 meter. Letak propinsi Sulawesi Utara, yang berada tepat dibawah Negara Philipina, harusnya aman karena air bah tsunami pasti akan tersaring habis disana (Philipina).

3 komentar:

Zippy mengatakan...

Di Jayapura ada 1 orang nelayan yang meninggal.
Ada beberapa rumah dan jembatan yang berada di pesisir pantai yang juga rusak diterjang tsunami.
hebat bener ya dampaknya --"
Bagaimana nasib Miyabi??? :D

Herman mengatakan...

kabar terbaru, korban jiwa sudah menyentuh angka 1400-an per tanggal 14 Maret. Serta ratusan ribu (saya tidak berani memakai angka puluhan ribu, krn rasanya terlalu kecil jika dibandingkan kerusakan yang timbul) orang kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya.

Bahaya terbaru, kebocoran di salah satu PLTN Jepang semakin menambah beban negara ini untuk mengevakuasi warganya agar menjauh dari tempat PLTN (nuklir).

Herman mengatakan...

selain harus menghadapi kerusakan pasca gelombang tsunami, jepang juga harus menghadapi pecahnya reaktor PLTN (Nuklir) di kota fukushima. Masyarakat di radius 30 KM sudah dievakuasi, sementara masyarakat di radius 100 KM diharuskan untuk tidak keluar rumah sampai batas waktu yang belum ditentukan.