14 Februari 2011

People Power di Mesir Perlu dicontohkan ke PSSI

Benar-benar salut buat perjuangan rakyat Mesir, yang menentang rezim Husni Mubarak. Selama kurang lebih 18 hari demonstrasi berlangsung, akhirnya sang presiden tak kuasa untuk melepas jabatan yang telah dipegangnya selama 30 tahun. Peristiwa ini, mirip dengan waktu presiden Soeharto juga dilengserkan pada tahun 1998 di Jakarta. Semua karena ”people power”.

Jadi kepikiran juga, gimana caranya melengserkan Nurdin Halid, yang notabene adalah ketua umum PSSI yang telah berkuasa selama 2 periode atau 8 tahun, tanpa satupun prestasi yang membanggakan buat timnas Indonesia. Bahkan, kongres yang baru-baru ini dibuat di Bali sudah disinyalir kuat dijadikan agenda Nurdin untuk memperpanjang masa jabatannya agar menang di pemilihan ketua umum baru pada bulan April mendatang. Satu-satunya calon kuat pengganggu Nurdin dalam pemilihan ketua umum PSSI nanti adalah George Toisutta, yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Gara-gara ini, sampai timbul guyonan, ”Untuk meruntuhkan sebuah rezim (kayak orba) memang diperlukan kekuatan militer”.

Tapi, saya yakin, jika gerakan people power seperti yang terjadi di Mesir dilakukan didepan gedung PSSI, pasti si Nurdin mau tidak mau harus turun. Biar dia yakin, kalo seluruh rakyat Indonesia memang sudah muak dengan dia yang bermuka tebal dan tak punya saraf kemaluan lagi. Bahkan, dari pemerintah sendiri pun melalui sindiran Menpora dan KONI, bahkan presiden SBY sendiri sudah menyentil soal kepemimpinan Nurdin yang buruk. Sayang, pemerintah tidak dapat campur tangan kedalam urusan olahraga yang satu ini. Jika nekad, timnas bisa diskors untuk absen di semua laga kejuaraan Internasional.

1 komentar:

Zippy mengatakan...

Hmmm..bener juga nih.
Seandainya aja warga kita dengan gencar melakukan hal seperti yang di Mesir, dijamin deh ssi NH bakalan turun! :D