04 November 2010

Sanksi Moral Terhadap Koruptor

Sekarang Korupsi tidak lagi menakutkan bagi para pejabat Negara. Mulai dari kepala desa, lurah, camat, walikota, sampai gubernur pun bisa melakukan korupsi berjamaah. Selain hukum yang bisa dibeli dengan uang, sanksi moral pun seakan tidak ada. Contohnya kasus korupsi yang melibatkan walikota di kota saya.

Sudah divonis masuk penjara lebih dari 10 tahun, bukan menjadi halangan untuk tetap melanjutkan bisnis dan eksistensinya. Bahkan, saat ada seorang anggota keluarga meninggal, mantan walikota ini langsung minta izin dari rumah tahanan di jakarta untuk pulang kembali ke daerah asal yang pernah dipimpinnya demi menghadiri acara pemakaman sang ponakan.

Hasilnya, saat kembali, media massa dan para kader salah satu partai politik yang mendukungnya saat pemilu lalu masih mengelu-elukan dia, bahkan memuji-muji dia, seakan-akan dia adalah seorang pahlawan korupsi! Padahal, yang namanya sudah divonis penjara akibat KKN oleh KPK, itu sudah 100% pasti ada terlibat korupsi, baik sedikit atau banyak.

Ini bukti, bahwa rakyat juga tidak terlalu memusingkan uang yang dikorup oleh pejabat-pejabat negara. Toh itu juga bukan duit mereka, jadi ngapain pusing (padahal pajak adalah uang dari rakyat buat kepentingan umum). Yang penting kan pas pemilu dikasih uang dan sembako sudah cukup. Kota mau maju atau tidak juga sama saja, yang penting bisa hidup.

Intinya, SANKSI MORAL TERHADAP KORUPTOR SUDAH HILANG! Koruptor, saat kembali dari masa tahanannya ke masyarakat, toh tetap dicintai juga. Padahal, dizaman sekarang, kita bukan perperang dengan musuh seperti zaman kemerdekaan, tetapi kita sekarang berperang dengan para TIKUS KORUPTOR! Asal ada uang, nama baikpun bisa dibeli. Mungkin inilah salah satu fenomena di negeri kita...

3 komentar:

antwa mengatakan...

koruptor ntu dah kaya budaya di indoensia (dah mendarah daging) jadi sangat sulit nih buat ngilangin nih budaya......

Herman mengatakan...

selama budaya koruptor ditanah air masih menempel pada para penguasa negeri ini, Indonesia masih susah untuk bangkit dari keterpurukan. karena korupsi seperti lintah yang menempel dibadan manusia yang terus menghisap darah sampai habis.

Unknown mengatakan...

Kasihan sekali warga Manado ini, punya pejabat yang korup raja banga.