15 Agustus 2017

SEAGAMES 2017 : Indonesia vs Thailand 1-1

Diluar dugaan Timnas Indonesia U-22 yang diasuh Luis Milla bisa menahan seri Thailand dengan skor imbang 1-1 pada pertandingan pertama grup B, babak penyisihan SEAGAMES ke 29 di Malaysia, 19-30 Agustus 2017. Padahal dari 19x pertemuan, Indonesia hanya berhasil 1x menang, 4x seri dan sisanya babak belur.

Berikut susunan skuad Timnas Seagames Indonesia melawan Thailand yang diturunkan awal :


Dari skuad tersebut, menurut penilaian saya pribadi beberapa pemain yang perlu mendapat catatan :

1. Osvaldo Haay (Gelandang) : Ini pemain Iniesta nya Indonesia. Punya kecepatan dribel bola diatas rata2, gesit, sayang pasingnya kurang bagus, apalagi penyelesaian akhirnya. Tapi overall, tanpa mengecilkan fungsi pemain lainnya, pemain ini patut menjadi man of the match Indonesia.

2. Kartika Ajie (Kiper) : Posturnya 166 cm. Pantas di sebut Jorge Campos nya Indonesia. Tapi karena posturnya yg  "teletubbies" tersebut, pemain2 lawan sering mengincar bola2 atas. Hal ini terlihat dengan beberapa kali kiper gagal menangkap bola di udara, dan gol Chaiyawat Buran pada menit ke 13 terjadi akibat kesalahan kiper dari posisi tersebut. Kelebihannya, pemain berpostur pendek biasanya lincah dan cepat, kuat bola2 bawah. Kiper ini masih boleh coba dipasang kembali saat laga melawan Filipina, 17 Agustus nanti.

3. Gavin Kwan Adsit (Bek Kanan) : Pemain ini paling buruk saat timnas bertanding melawan Thailand. Kemampuan menyerangnya (speed, dribel, pasing) nanggung. Kemampuan bertahannya juga lemah, sisi kanan sangat mudah di exploitasi lawan. Pemain ini juga terkesan malas berlari, lebih sering menunggu di sisi kanan lapangan. Bahkan teman2nya juga enggan mengoper bola padanya.

Berlabel ex pemain klub Rumania dan Jerman, tidak membuat pemain ini menjadi jaminan terus bermain. Apalagi posisi aslinya kerap berubah, mulai dari Striker, Gelandang, dan kini bek kanan, seakan jelas bahwa pemain ini tidak punya strenght of position. Bahkan striker naturalisasi berlabel Ajax jr, Ezra Walian saja tidak dipakai pelatih.

Entah karena alasan stamina yg belum pulih, atau belum padu dengan tim, atau mungkin karena tidak cocok dengan gaya permainan timnas yg mengandalkan model nine false (bukan tiki taka ala barcelona yang dikatakan orang, lihat gaya permainan timnas tadi banyak mengandalkan umpan2 lambung jauh ke depan, bukan pasing2 pendek).

Tidak ada komentar: