28 September 2012

Dibalik Kesuksesan Jokowi Ahok, Pemimpin Perubahan Jakarta

Akhirnya Pasangan nomor 3 Jokowi-Ahok (Joko Widodo-Basuki Purnama) hampir pasti untuk memimpin ibukota Jakarta untuk periode 5 tahun ke depan. Perolehan suara sementara yang dirilis 5 lembaga perhitungan cepat (Quick Count) pun semua menyatakan hasil bahwa pasangan ini sudah menang. Meski begitu, masih banyak suara-suara miring yang mengarah kepada pasangan ini, terutama kepada wakilnya, Ahok, yang notabene adalah seorang Kristiani yang taat dan keturunan Tionghoa (China).

Bahkan, salah satu musisi senior, bang haji Rhoma Irama sampai harus membuat statement "Dosa Besar Jika Ibukota Dipimpin Cina Kristen". Jelas sudah bagaimana ancaman dari sesosok Ahok sendiri begitu besar. Kenapa? Meski nantinya Ahok "hanyalah" seorang wakil gubernur, tetapi tidak menutup kemungkinan pasangan Jokowi-Ahok akan "bercerai", karena Jokowi konon mengincar posisi PRESIDEN pada pemilu 2014 mendatang, yang akan diusung oleh partai PDI-P. Nah pada saat itulah, Ahok akan naik menjadi papan satu, alias menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Tampak Ahok bersama sang Istri Veronica, saat pencoblosan 20 September lalu
Banyak orang menilai, Ahok nantinya akan lebih banyak membela kaum minoritas masyarakat Tionghoa yang tinggal di Jakarta, termasuk mengembangkan tradisi dan kebudayaan Tionghoa, ketimbang mengembangkan tradisi dan kebudayaan asli Betawi sendiri. Padahal, jika benar Ahok dan istrinya adalah seorang penganut Kristiani yang taat, belum tentu juga dia mau mengembangkan tradisi dan kebudayaan Tionghoa, mengingat mungkin saja ia sudah di doktrin untuk menjauhi hal-hal yang berbau Tionghoa, termasuk semua kegiatan yang berbau tradisi maupun ritual yang menyangkut Tionghoa dalam agamanya.

Jadi, janganlah terlalu berprasangka buruk dahulu. Kita harus melihat secara objektif, bagaimana kinerjanya nanti. Jangan belum apa-apa sudah divonis ini dan itu.


Tidak ada komentar: