17 Juli 2009

PSSI Tolak Undangan MU ke Kuala Lumpur

Spanduk MU di GBK Mulai Diturunkan



Jakarta - Aroma kedatangan Manchester United berangsur menghilang di area Stadion Utama Gelora Bung Karno. Beberapa spanduk besar The Red Devils yang sejak lama terpampang mulai diturunkan.

Berdasarkan pantauan detiksport di sekitar SU GBK, Jumat (17/7/2009) sore WIB, terlihat petugas mulai mencopoti spanduk dan poster yang terletak di sekitar area Gelora Bung Karno.

Beragam bendera dan spanduk dengan berbagai ukuran mulai dirapikan oleh petugas yang berkeliling menggunakan mobil bak terbuka. Salah satu yang digulung petugas adalah poster besar bergambar pemain The Red Devils menggunakan baju batik.

"Semuanya bakal dicopot-copotin, mas, Kita dapat perintahnya seperti itu," ungkap salah satu petugas yang mencopoti spanduk dan poster saat ditemui detiksport di tengah kesibukannya.

Hingga pukul 16.18 WIB, salah satu spanduk yang masih terpampang adalah poster raksasa bergambar Rio Ferdinand yang menggelantung di salah satu sisi GBK. Namun sama seperti rekan-rekannya yang lain, Rio tak lama lagi juga harus turun dari tempatnya.

Kerugian Bisa Sampai Rp 50 M

Jakarta - Pembatalan kedatangan Manchester United ke Jakarta akibat aksi pemboman membuat panitia lokal rugi besar. Diperkirakan, angka kerugian bisa menyentuh Rp 50 miliar.

Demikian dijelaskan oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid kepada wartawan seusai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Jumag (17/7/2009).

"Belum tahu, kerugian ini akan ditanggung oleh panitia lokal saja atau dengan panitia (promotor) di sana. Kalau ditanggung LOC sendiri, bisa sampai Rp 30-50 miliar," ujar Nurdin.

Nurdin menjelaskan bahwa untuk mendatangkan MU ke Jakarta saja dibutuhkan biaya sekitar Rp 22 miliar. Itu belum termasuk kerugian sektor lain.

"Biaya event ini saja sudah Rp 22 miliar. Belum lagi pengembalian tiket. Tapi itu urusan panitia, nanti diatur oleh Pak Agum (Gumelar, Ketua LOC MU Jakarta)," papar Nurdin.

Sebagai gambaran, untuk pertandingan MU vs Indonesia All Star yang sedianya akan digelar pada 20 Juli mendatang, panitia menjual 78 ribu tiket dengan harga mulai Rp 100 ribu hingga Rp 3,5 juta.

Diundang Main ke KL, Timnas Serahkan ke Panitia

Jakarta - Dipastikan batal mentas di Jakarta, Manchester United mengundang Indonesia All Star bermain di Kuala Lumpur. Soal 'tantangan' tersebut timnas menyerahkan sepenuhnya pada panitia.

MU dipastikan batal berkunjung ke Jakarta setelah terjadi ledakan bom di hotel tempat mereka akan menginap, Ritz Carlton. Sesaat setelah mendarat di Kuala Lumpur, Chief Executive MU, David Gill, malah mengundang Charis Yulianto dkk untuk tetap melangsungkan laga, namun dengan venue yang dipindah ke Ibukota Malaysia tersebut.

Saat ditanyai komentarnya soal undangan tersebut, Manajer Timnas All Star, Andi Darussalam Tabusalla, mengaku belum mendengarnya. Tapi dia tak juag menutup peluang tersebut meski semua dia serahkan pada panitia lokal.

"Saya belum tahu ada rencana itu. Yang berhak melakukan pembicaraan ke arah tersebut adalah panitia. Yang pasti saya belum pernah mendengar kabar itu," ungkap Andi pada detiksport.

Manchester United sebelumnya dijadwalkan melakukan pertandingan dengan Indonesia All Star pada 20 Juli mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Nurdin Tolak Undangan MU ke Kuala Lumpur



Jakarta - Setelah gagal bertanding di Jakarta, Manchester United mengundang skuad Indonesia All Star bertarung di Kuala Lumpur. Ajakan tersebut dipastikan tak akan terjadi setelah Nurdin Halid menyatakan penolakan.

"Ada beberapa hal yang kami pelajari. Kami bisa saja membawa tim Indonesia (All Star) ke sini (Kuala Lumpur)," demikian diungkapkan Presiden Eksekutif MU, David Gill dalam konferensi pers di Kuala Lumpur beberapa jam lalu.

Menanggapi "tantangan" tersebut, Indonesia All Star melalui manajernya, Andi Darusalam Tabusalla mengaku menyerahkannya pada pihak panitia. Namun laga tersebut dipastikan tetap batal dan tak akan pindah venue.

Menurut Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, kedatangan "Setan Merah" ke Jakarta bukan sekedar menggelar laga persahabatan. MU sangat diharapkan tiba di Ibukota demi memuaskan pencinta sepakbola tanah air, selain demi meningkatkan citra Indonesia.

"Kita menolak undangan tersebut karena ini bukan sekadar pertandingan persahabatan. Selain untuk memuaskan pencinta sepakbola tanah air juga untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia," tegas Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid di kantor PSSI, Senayan, Jakarta.

Laga Indonesia All Star kontra MU sedianya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 20 Juli 2009 mendatang.

PSSI Sudah Berupaya Membujuk

Jakarta - Pembatalan kunjungan Manchester United memang tak terhindarkan setelah meledaknya dua bom di kawasan Mega Kuningan. Padahal, PSSI sudah berupaya membujuk 'Setan Merah'.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di luar kantor Wakil Presiden seusai bertemu Wapres Jusuf Kalla, Jumat (17/7/2009). Menurut Nurdin, MU membatalkan kunjungannya setelah meminta saran kepada Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

"Kondisi tidak memungkinkan untuk mendatangkan MU. Sudah dipastikan MU tidak akan datang," ujar Nurdin.

"Saya sudah berusaha menelpon untuk meyakinkan Kedubes Inggris di Jakarta bahwa kondisi di Jakarta aman, Tapi ternyata tidak bisa. Pihak MU menelpon Kedubes Inggris dan Kedubes menghimbau MU tidak datang ke Indonesia."

Nurdin akhirnya pasrah karena PSSI memang tidak bisa memberikan jaminan keamanan kepada MU.

"Memang kondisinya tidak bisa kita jamin. Besok atau lusa kita tidak bisa jamin. Yang jelas kita sudah berusaha, tapi memang kondisinya tidak memungkinkan," tuntas Nurdin pasrah.

Sumber: www.detik.com

Tidak ada komentar: