01 Juli 2009

Malaysia Open 2009

Tak Ada Wakil Indonesia di Final

Indonesia lagi-lagi gagal meloloskan satu pun wakilnya ke final Malaysia Open Grand Prix Gold. Dua wakil tersisa di ganda putra dan campuran semuanya harus mengakui keunggulan lawan.

Dalam pertandingan yang digelar hari Sabtu (27/6/2009), ganda campuran Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa turun pertama untuk meladeni duet China Xu Chen/Zhao Yunlei. Hasilnya, hanya butuh 30 menit, Hendra/Vita harus takluk 12-21, 15-21, dari pasangan yang diunggulkan di tempat ketiga tersebut. Harapan tersisa disematkan ke pundak ganda putra Alvent Yulianto/Hendra Aprida. Mereka menantang ganda tuan rumah, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Hendra Aprida kembali harus menelan pil pahit karena duetnya dengan Alvent tak sanggup membendung Koo/Tan dan kalah 13-21, 21-17 11-21.

Partai final turnamen ini dikuasi oleh tuan rumah Malaysia dan China. Malaysia menempatkan empat wakil, dengan All Malaysian Final di nomor ganda putra. Sedangkan China menempatkan enam wakil dengan nomor tunggal putri dan ganda campuran dipastikan jadi milik mereka.

Ini menandakan suatu preseden buruk bagi tim bulu tangkis Indonesia. 3 kejuaraan yang dilangsungkan di Asia Tenggara (Singapura, Indonesia, dan Malaysia) tidak ada satupun gelar yang didapat. Tidak tahu ada apa dengan timnas Indonesia ini. Sudah diwanti-wanti karena gagal terus, tapi tidak ada perubahan. Kalau begini stop saja mengikuti semua turnamen kejuaraan bulu tangkis yang ada untuk sementara waktu. Dari pada harus buang-buang duit tapi tidak ada hasil, hanya kegagalan dan sakit hati terus yang didapat.

Bagaimana nanti di Sea Games 2009 mendatang? Kalau begini prestasi yang ditorehkan. Selama tahun ini (sampai bulan juni), baru 1 gelar yang didapat dari semua kejuaraan resmi. Sudah capek sekali saya ngomong gini terus. PBSI harus benar-benar berbenah, dengan mengambil langkah esktrem. Kalau egk mau kita bisa dicap “goblok” oleh tim-tim yang lain. Bahkan, dikandang saja kita tidak mampu berdiri lagi.

Saya sarankan kepada “bos” PBSI kalau anda tidak mampu memegang tanggung jawab segera mundurlah dengan terhormat. Jangan sampai prestasi Indonesia HABIS ditangan anda! Begitu pun dengan “pemain-pemain tua” yang ada di pelatnas. Kalau tidak mau latihan serius, anda mundur saja! Masa baru main 2 set sudah “minta ganti”? Fisik selalu menjadi kendala. Anda kan atlit bulu tangkis, tentunya harus siap bermain 3 set, serta istirahat selang sehari setiap pertandingan. Bukannya malah berhadap mujur menang 2 set langsung. Ingat, Fisik adalah modal nomor satu untuk setiap jenis olahraga lapangan! Menang skill saja = Cuma 25% kemenangan. Kalau perlu, GANTI pelatih yang ada kalau pelatihpun cuma menang prestasi masa mudanya dulu.

Mau apa lagi? Lihat saja bagaimana perkembangan timnas Indonesia ini kedepannya di turname-turnamen yang lain. Saya akan tetap mengkritik jika prestasinya tidak ada perubahan, karena satus-atunya olahraga lapangan yang masih menjadi “muka” Indonesia adalah bulu tangkis ini…

Tidak ada komentar: