16 Juli 2009

Presiden SBY memastikan bahwa keluarganya tak akan mengejar pucuk pemerintahan 2014.

Bogor - Keluarga besar SBY sepakat 2014 merupakan tahun akhir bagi kiprahnya di pemerintahan. Tidak ada niat untuk memunculkan salah satu dari anggota keluarga duduk sebagai RI 1 pada saat tersebut.

Demikian bantahan SBY atas isu istrinya, Ny Ani Yudhoyono, akan disiapkan sebagai capres 2014. Bantahan itu disampaikan di kediamannya, di Cikeas, Kabupaten Bogor, Selasa (14/7/2009).

"Jika saya mendapat mandat rakyat untuk memimpin negara ini lima tahun ke depan, bagi saya dan keluarga itu adalah pengabdian terakhir kami bagi bangsa dan negara di pemerintahan," ujar dia.

Pengabdian setelah itu telah pula SBY dan keluarga sepakati akan dilakukan melalui jalur di luar pemerintahan. Yaitu dengan terjun ke masyarakat dengan aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

"Tidak ada niat buat ikut-ikutan dalam pilpres yang masih lima tahun ke depan," sambung SBY.

Pada kesempatan malam ini SBY juga membantah dirinya menyiapkan Edi Baskoro sebagai putra mahkota untuk posisi Ketua Umum Partai Demokrat mendatang. Dia sadar benar putra bungsunya kini belum saatnya duduk di posisi yang berat itu karena masih sangat membutuhkan pelajaran dan pengalaman panjang membangun karier politik di masa mendatang.

"Sebagai caleg terpilih tentu pada saatnya Edi Baskoro akan mengabdi di DPR. Itulah saatnya nanti dia mulai belajar hingga pada waktunya emban tugas yang lebih berat lagi," jelas SBY.

Sumber: www.detik.com

Saya sangat menghargai segala keputusan Bpk. SBY, termasuk dalam hal statementnya diatas. Seorang yang terpilih menjadi Presiden maksimal hanya 2 periode, atau 10 tahun (1 periode = 5 tahun). Jadi, setelah lewat masa itu, seorang yang telah melewati masa itu tidak bisa mencalonkan diri lagi. Tapi jika ada anggota keluarga, seperti istri atau anak yang tertarik untuk mencalonkan diri, tentu saja bisa. Karena peraturan diatas hanya berlaku bagi person saja, bukan keluarga.

Contohnya saja presiden di AS Bill Clinton, yang istrinya ikut mencalonkan diri sebagai Presiden AS baru-baru ini, tetapi sayang tidak terpilih. Jika Bpk. SBY pun berminat mengikuti jejak mantan Presiden AS itu, tentu tidak mengapa. Cuma tentunya tidak baik bagi pandangan masyarakat, dan tentunya kesan “zaman orba II” akan bergema. Karena seperti yang kita ketahui bersama, di zaman orba, Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun. Nah, jika SBY menunjuk “putera mahkota” guna menggantikannya sesudah tahun 2014, tentu secara tidak langsung akan menjadi “dinasti”, dan itu tidak diinginkan rakyat.

Tapi saya yakin, dengan keluarnya statemen diatas langsung oleh Bpk. SBY, pasti akan membuat semua orang, termasuk partai oposisi sedikit tenang. Semoga saja ucapan Bpk.SBY dapat dipegang hingga akhir masa periode jabatan 2009-2014 selesai. Ok! Sekian saja komentar saya, Lanjutkan Pak SBY pemerintahan 2009-2014!

Tidak ada komentar: