08 Desember 2016

Ratusan Naker Dikirim ke Jepang; Apakah Mereka Akan Pulang?

Singkat saja, hari ini baca koran lokal dengan judul 'Ratusan naker dikirim magang ke Jepang'. Kuota 150 orang, Prioritas lulusan SMA, usia < 26 tahun, dan warga miskin. Harapannya dengan adanya magang tersebut, anak muda yang dikirim dapat belajar budaya kerja Jepang, dan ketika kembali mereka dapat menularkan budaya positif bagi dunia kerja lokal.

Pertanyaannya, apakah orang yang sudah mapan/maju di daerah baru, mau balik ke daerahnya yang belum berkembang?

Gambaran diatas hanyalah sebuah ilustrasi. Semua orang berusaha mengubah nasibnya setingkat lebih baik. Misalnya :

Orang Papua menlanjutkan studi ke Sulawesi Utara
Orang Sulawesi Utara melanjutkan studi ke Jakarta
Orang Jakarta melanjutkan studi ke Luar Negeri (paling banyak ke Singapore, Malaysia, Tiongkok, Australia & US).

Dari mereka-mereka yang studi ini, hanya 16,77% saja yang kembali ke daerah asal, itupun karena di daerah asalnya memang sudah ada pekerjaan bagus yang menunggu mereka (usaha warisan orang tua yang LAYAK dilanjutkan). Sementara sisanya tidak akan balik, dan memilih tinggal di tempat studinya, mencari kerja disitu dengan alasan sudah nyaman.

Inilah salah satu yang menyebabkan kenapa Negara/Daerah maju makin maju, dan Negara/Daerah ter-kebelakang tidak bisa dengan cepat mengejar ketertinggalan (dari sisi pembangunan dan IPTEK). Karena 'bibit' bagus sudah pindah ke tempat lain, sementara yang tertinggal hanya 'bibit' pas pasan.


Tidak ada komentar: