16 April 2012

The Story of HSDS

Setelah menonton film Heavenly Sword and Dragon Sabre versi 2003, akhirnya lega perasaan saya, hehe. Setelah sebelumnya menonton Pendekar Rajawali (Sia Tiaw Eng Hiong) dan Kembalinya Pendekar Rajawali (Sin Tiaw Hiap Lu), lengkap sudah cerita trilogi karya terbesar klasik Jin Yong.

Beruntung salah satu stasiun TV Swasta, Indosiar menjadi satu-satunya TV yang berani memutar 3 film ini secara berurutan. Sebelumnya di era tahun 1990-an, ada beberapa stasiun TV Swasta juga yang memutar film-film karya penulis Jin Yong ini, tapi tidak secara keseluruhan (trilogynya). Dengar-dengar juga, rating penonton di Indosiar meningkat drastis berkat film-film silat yang diputar ini.

Dari ke tiga film mahakarya Jin Yong ini, saya paling berkesan di film HSDS (To Liong To) nya. Saya sangat terharu dengan perjuangan putri bangsa Mongol, Zhao Min, yang rela menghianati keluarga bahkan negaranya sendiri demi mengejar cintanya kepada Zhang Wu Ji! Ini suatu perjuangan yang luar biasa. Memang kadang-kadang, nasib sering mempermainkan manusia, sampai kita bisa mencintai musuh kita sendiri. Tapi, itulah dashyatnya cinta...

Untuk film HSDS 2003 sendiri, saya melihat, lebih menonjolkan sisi drama melankolis nya. Bumbu percintaan sangat menguat disini, dimana Zhang Wu Ji dicintai 4 wanita sekaligus (Zhou Zhiruo, Xiaozhao, Yin Li dan Zhao Min), hehe. Sayangnya Zhang Wu Ji sendiri kadang terlalu baik sampai akhirnya sulit menentukan siapa sebenarnya pilihan hatinya. Alur ceritanya sangat berbeda jika dibandingkan dengan tulisan di cerita novel aslinya (sampai 3x direvisi juga lho novelnya oleh pak Jin Yong sendiri). Aku sarankan, bagi yang pertama kali nontonnya, sebaiknya nonton film HSDS versi 2000 kebawah, atau yang versi 2009 (terbaru), karena mendekati cerita aslinya.

Mungkin inilah satu alasan Indosiar memilih untuk memutar yang versi 2003 ini, karena melihat karateristik penonton di tanah air, yang cenderung suka nonton film beraroma "cinta". Selain itu, beberapa pemeran di HSDS versi 2003 ini lebih familiar oleh penonton tanah air, seperti Alec Su, Allysia Chia, Florence Tan, dsb.

Di bagian akhir cerita, ada sedikit perubahan/perbedaan dari versi novel pertama, kedua dan ketiga dalam karya sastra klasik Jin Yong ini. Tetapi akhirnya tetap happy ending menurutku, meski dalam novel ke dua dan ke tiganya bisa dikatakan mempunyai akhir yang "menggantung".

Lampiran : OST Ai Shang Zhang Wu Ji by Mao A Min

6 komentar:

Zhang mengatakan...

Versi yg ditayangkan Indosiar saat ini nggak seru, belum lagi Indosiar doyan potong sana sini, jadi tambah aneh ceritanya.

Herman mengatakan...

Indosiar terpaksa memotong beberapa adegan dalam filmnya untuk menunjang slot durasi iklan mereka. tak mungkin mereka mau pasang iklan di film jelek.

ini menandakan kalau film HSDS 2003 ini, banyak peminatnya (rating tv tinggi).

Kalo bro mau nonton versi lengkapnya, bisa coba yang versi 2000 punya, atau yang 2009. hehe

Anonim mengatakan...

saya nonton juga mas film ini di indosiar. seru lho ceritanya. mas tau dimana download fullnya? hehe malas nungguin di indosiar...

vlog media news mengatakan...

wah kalau saya hanya sekali2 nonton film ini gan

cara pemesanan trica jus mengatakan...

wah wah da lagi yang baru nih....

SOLID JOGJA SOLIDARITAS OJOL LINTAS DAERAH JOGJA mengatakan...

Dulu disiarkan berurutan sesuai triloginya kah? Aku kok kelewatan aku cuma nonton yg za wing ji, kweceng sama yoko nya gak nonton