20 Agustus 2009

Pecandu Internet Disiksa di China



VIVAnews - Seorang remaja mengalami siksaan di sebuah tempat rehabilitasi pecandu internet di China. Pu Liang adalah remaja putra berusia 14 tahun yang dikabarkan berulang kali disiksa oleh kepala pusat rehabilitasi dan oleh siswa lain.

Ibu Pu Liang, kepada media lokal China mengatakan, dia mengirim putranya ke kamp yang terletak di Chengdu, Provinsi Sichuan tersebut karena Pu Liang menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain game online. Kamp tersebut dikabarkan bisa menyembuhkan ketergantungan internet dengan biaya 5.000 yuan (US$730).

Namun, ibu Pu Liang mengatakan putranya dipukuli dan sekarang mengalami gangguan di dada dan ginjal. Kamp setengah militer tersebut sekarang ditutup dan kepala sekolahnya ditangkap.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, Wu Yongjing, pria yang mendirikan kamp gaya militer tersebut, mengaku bahwa siswa memang terkadang dipukuli. “Hukuman fisik adalah cara efektif untuk mendidik anak, sepanjang bisa dikontrol,” kata Wu.

China memiliki hampir 300 juta pengguna internet, paling banyak di dunia. Sejumlah orang tua mengirim anak-anak mereka ke pusat rehabilitasi untuk menyembuhkan ketergantungan mereka terhadap internet. Namun, perlakuan bagi para pecandu internet ini masih menjadi isu kontroversial di China.

Tanggapan saya:
Parah neh…masa Cuma gara2 kecanduan aja koq sampe disiksa? Bah! Meski si anak kecanduan khan bukan gitu caranya, harus pake cara halus, bukan pake cara kasar, apalagi bayar mahal tuh ($730) zzz… Kecanduan internet/game online sebenarnya juga berakibat buruk bagi perkembangan remaja. Disini peran orang tua mengarahkan si anak, dan memberikan batas waktu untuk online setiap harinya, misalnya 2 jam sehari, agar jelas. Tidak boleh juga dihentikan sekaligus, karena social network juga perlu bagi perkembangan mental dan pola pikir, serta pergaulan remaja..

1 komentar:

Zippy mengatakan...

Wah, parah....
Tapi begitulah kalo hidup di negara komunis, xiixixixi...
Gak kebayang kalo diriku yang disiksa...